Sejumlah pelajar berangkat sekolah menggunakan perahu tradisional menembus kawasan yang diselimuti kabut asap di Sungai Ogan, Palembang, Sumsel, Jumat (4/9). Sejumlah daerah di Sumatera Selatan terkena kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera. Tercatat terdapat 999 titik api (hotspot) di Sumatera yang terpantau melalui Satelit AQUA/TERRA MODIS milik BMKG. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menyediakan 200.000 masker yang siap dibagikan secara gratis kepada masyarakat jika kabut asap kiriman yang melanda daerah itu kian tebal.

“Masker siap didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat jika ada instruksi dari Dinas Kesehatan provinsi dan kabut asap kian menebal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman di Padang Aro, Sabtu (5/9).

Saat ini, sebutnya, kabut asap kiriman dari beberapa provinsi tetangga seperti Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi belum mengganggu aktivitas masyarakat daerah itu dan belum melewati ambang baku mutu.

“Jarak pandang masih diatas satu kilometer dan belum begitu mengganggu pernapasan meskipun kami mengingatkan agar masyarakat yang menjalankan aktivitas di luar rumah harus menggunakan masker,” katanya.

Pihaknya, katanya, juga terus mengkonfirmasi perkembangan kabut asap baik ke Dinas Kesehatan provinsi maupun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang.

“Saat ini tengah dilakukan pengukuran kabut asap di Koto Tabang Payakumbuh yang berada daerah perbatasan Riau – Sumbar. Kami terus update perkembangannya,” katanya.

Ia menyebutkan, pihaknya telah menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) kesehatan guna melakukan penanggulangan dampak akibat kabut asap ini. “Hingga kini belum ada laporan dari puskesmas dampak dari kabut asap ini. Namun kami sudah menyiapkan TRC,” katanya.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat kabut asap terhadap para pelajar di daerah itu.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan, Fidel Efendi, menyebutkan pihaknya belum meliburkan sekolah akibat kabut asap ini.

“Belum kami liburkan karena kabut asap belum begitu menganggu aktivitas,” katanya.

Kendati demikian, katanya menambahkan, jika ketebalan kabut asap meningkat berkemungkinan para pelajar usia dini, PAUD dan TK, akan diliburkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka