Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Daerah mulai tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota diharapkan tetap melakukan pemantauan terhadap harga pangan dan kebutuhan bahan pokok selama ramadhan dan jelang lebaran 2016.

Kepala daerah juga harus pro-aktif dalam menjaga distribusi yang masuk ke pasar tradisional. Dengan begitu, ketika muncul gelagat masalah harga dan barang di pasar bisa langsung dikoordinasikan dengan daerah lain. Sinergisitas antara satu daerah dengan daerah ini sangat penting.

“Hasil pertemuan dengan ketua asosiasi gubernur sepanjang kenaikan 10 – 12 persen, namun kalau sampai 15 persen lebih bisa ada operasi pasar, bisa dari Bulog atau Pemda,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Selasa (7/6).

Saat ini, koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat sudah berjalan. Dimana daerah menindaklanjutinya dengan melakukan pemantauan ke lapangan. Hanya saja, ada beberapa daerah yang secara geografis sulit terjangkat sehingga kesulitan dalam menjaga harga berbagai kebutuhan pokok di pasar.

“Kami paham selalu ada kenaikan harga seperti daging, telur, ayam, bawang dan cabe jelang lebaran. Kecenderungannya memang begitu, tapi ini sudah menjadi isu politik,” ujar Tjahjo.

Selain menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, lanjut dia, pemerintah harus melakukan pengendalian inflasi dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi. Apalagi, inflasi yang disebabkan karena volatile food atau barang kebutuhan pokok. Itu menjadi perhatian pusat sampai daerah.

“Pemda juga harus mengefektifkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau ketersediaan, kelancaran distribusi dan perkembangan harga,” tambah dia.

Artikel ini ditulis oleh: