“Polda Jatim prinsipnya siap untuk mengamankan diri, kesatuan maupun mako,” kata dia.
Ditanya terkait jaringan teroris yang menyamar sebagai profesi tertentu, Machfud mengatakan memang ada satu jaringan menyuruh anak buahnya untuk menyamar dengan tidak pakai jenggot dan menjadi profesi tertentu.
“Apapun modusnya kami tetap waspada. Tapi polisi juga punya tugas pelayanan dan pengayoman, jangan ada orang tanya tiba-tiba kita todong senjata. Namun saya tegaskan kami tetap waspada,” ujarnya.
Dia mencontohkan, salah satu kewaspadaan yang dilakukan anggotanya ialah saat mengamankan dua orang mencurigakan yang hendak menumpang tidur di mushala Polsek Glenmore Polres Banyuwangi, Selasa (4/7).
“Di salah satu polsek jajaran Polres Banyuwangi ada dua orang yang menumpang tidur perjalanan dari Sidoarjo ke Bali, tapi di tasnya berisi senjata tajam, makanya diperiksa. Kita kan tidak tahu mereka mau ngapain pas polisi sedang lengah Diperiksi dan dilidik. Itulah menggambarkan kesiapan dari kami dalam mengantisipasi ancaman teroris,” kata Machfud.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu