Jakarta, Aktual.com — Status darurat narkoba yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo direspon oleh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dengan membentuk laskar anti narkoba.
“Ibu-ibu harus tahu dan membangun kesadaran kolektif tentang darurat narkoba dan melakukan langkah yang antisipatif dan sistemik. Sistem yang dibangun di Muslimat NU adalah membangun laskar,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu (14/5).
Khofifah mengatakan Pimpinan Pusat Muslimat NU sudah menyiapkan pelantikan 5.000 anggota laskar antinarkoba pada 21 Mei di Jombang.
Dia berharap kepengurusan Muslimat NU di tingkat desa bisa memiliki tiga hingga lima orang anggota laskar antinarkoba.
“Itu akan jadi bagian penguatan seluruh elemen masyarakat yang merupakan salah satu upaya memerangi bahaya narkoba yang sudah dinyatakan darurat oleh Presiden Jokowi,” tuturnya.
Khofifah menghadiri peringatan hari lahir Muslimat NU sekaligus peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diadakan Pimpinan Wilayah Muslimat NU Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Pada kesempatan itu, ditandatangani juga deklarasi laskar antinarkoba Muslimat NU.Khofifah mengatakan acara peringatan hari lahir Muslimat NU di tempat lain juga diikuti dengan penandatanganan deklarasi serupa.
Acara tersebut juga disertai dengan pelantikan Pengurus Wilayah Muslimat NU Kalimantan Utara dan pengurus-pengurus cabang yang ada di bawahnya.
Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
Dalam sambutannya Irianto mengatakan Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia rawan dengan penyelundupan narkoba dari negeri jiran.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara