Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi XI Donny Priambodo menilai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang belakangan ramai diinformasikan media merupakan dampak lain yang ditimbulkan dari perlambatan ekonomi dalam negeri. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, perusahaan melakukan kebijakan efisiensi.
Perlambatan ekonomi ini diperkirakan akan berlanjut di semester pertama di tahun 2015, dampak dari perlambatan ekonomi global. Salah satunya perlambatan ekonomi China, negara yang menjadi salah satu rujukan pemerintahan sekarang.
Donny berharap pemerintah kedepan membuka lebar setiap investasi yang hendak masuk ke Indonesia dengan sejumlah syarat, salah satunya dengan mengevaluasi keberadaan daftar negatif investasi (DNI) serta memberikan kemudahan dalam hal perizinan.
Dari situ nantinya kelihatan sektor mana saja yang terdapat peluang bagi masuknya investor, berikut sektor apa saja yang ditutup sehingga diketahui secara luas.
“Diharapkan sektor itu padat karya, karena membutuhkan banyak SDM sehingga bisa membantu masyarakat kita. Dengan kondisi seperti ini, investasi yang masuk harus betul-betul tepat sasaran,” kata Donny di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (9/2).
Sektor padat karya ini bisa mencakup sektor energi dan infrastruktur. Sektor yang disebutnya perlu dimaksimalkan karena memberikan peluang besar bagi penyerapan tenaga kerja dalam jumlah banyak. Misalnya, dalam program power plant 36 ribu megawatt.
“Begitu juga proyek dalam sektor infrastruktur, perlu juga diperbesar karena ini sama merupakan proyek padat karya yang membutuhkan banyak tenaga kerja,” demikian Donny.
Artikel ini ditulis oleh: