Isi kampanye hanya membeberkan seadanya tanpa argumentasi untuk menghasilkan sesuatu secara lebih kreatif atau tidak ada hal baru bahkan saling menyerang.
“Kata-kata politik juga tidak ada yang baru, paling-paling saling memojokkan, cenderung ke ‘black campaign’, tidak ada visi spektakuler untuk membuat pembaruan, hanya mengulang-ulang yang lama-lama saja,” katanya pula.
Mengenai hubungan mahasiswa dengan partai politik, menurut dia, hubungan sudah mulai renggang.
“Anda bisa benar bahwa hubungan mahasiswa dengan partai politik sudah mulai renggang, dan jika seperti itu, maka yang harus dicari adalah penyebabnya dan strategi apa yang perlu untuk mengakrabkan mahasiswa dengan partai politik,” katanya lagi.
Menurut dia, jawaban terhadap pertanyaan ini bukan berarti kampanye di kampus sangat perlu. Justru yang harus diperhatikan di kampus adalah penjelasan ilmiah mengenai partai politik.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid