Pemimpin koalisi oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mendesak pengajuan usul mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Perikatan Nasional (PN) di parlemen. Anwar Ibrahim beralasan ketidakpastian politik ini memberi pengaruh buruk kepada ekonomi Malaysia.
“Pemerintah perlu menimbang perkara (ketidakpastian politik) ini secara serius. Ketua parlemen perlu memiliki keberanian untuk menghormati kehendak dan prosedur parlemen,” kata Anwar, Senin (7/12) malam kemarin seperti dilansir dari Malaysiakini.
Desakan yang sama sebelumnya juga diusulkan Sekjen partai DAP dan sekutu Anwar Ibrahim di Pakatan Harapan, Lim Guan Eng. Lim mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin harus berani menangani ketidakstabilan politik dengan membenarkan usulan mosi tidak percaya.
Majelis Presiden Pakatan Harapan (PH) juga ikut menyuarakan hal yang sama. Ketidakpastian politik, ungkap mereka, harus segera diselesaikan dengan menguji usulan mosi tersebut. Pernyataan politik tersebut ditandatangani langsung Anwar Ibrahim sebagai Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Sekjen Partai DAP Lim Guan Eng dan Presiden Partai Amanah Mohamad Sabu.
“Penurunan taraf ekonomi adalah satu tamparan hebat buat pemerintah, khususnya Menteri Keuangan. Sebab, hal itu menunjukkan kegagalan dasar perencanaan dan tata kelola pemerintahan. Dan, hal ini tentu merupakan lanjutan dari ketidakpastian politik yang berlarut sejak perubahan pemerintahan yang terjadi pada Maret lalu,” tulis Pakatan Harapan.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson