Muhyiddin Yassin dan Anwar Ibrahim (AP/ EPA)

Kuala Lumpur, Aktual.com – Pemimpin Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim menyebut Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin seharusnya mundur atau meletakkan jabatan dan bukan justru mengusulkan pemberlakuan keadaan darurat.

Menurut Anwar, tindakan tersebut seharusnya diambil oleh seorang PM yang berakal dan bertanggungjawab ketika tidak lagi memiliki dukungan mayoritas di parlemen.

“Saat dukungan hilang, sepatutnya sebagai PM yang berakal dan bertanggungjawab, Muhyiddin akan meletakkan jabatan. Selanjutnya Raja (Agong) memiliki kewenangan untuk memanggil seorang anggota parlemen yang dipercayai memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen,” ungkapnya di Petaling Jaya, Selasa (12/1) sore, sebagaimana dimuat Malaysiakini.

Pernyataan Anwar tersebut ditujukan untuk merespon pemberlakuan keadaan darurat yang diumumkan PM Muhyiddin. Terlebih secara bersamaan, sejumlah anggota parlemen dari UMNO juga menyatakan pencabutan dukungan kepada PM Muhyiddin Yassin dan pemerintahan Perikatan Nasional.

Politisi senior ini juga menegaskan Pakatan Harapan masih berkesempatan untuk menghadap Raja (Yang di-Pertuan Agong) dan mengusulkan pembentukan pemerintahan Malaysia yang baru. Anwar Ibrahim pun optimistis langkah tersebut akan mendapat persetujuan Raja.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson