Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Aktual/TIM MEDIA PRABOWO

Jakarta, aktual.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, akhirnya memberikan pernyataan mengenai kabar keberadaan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, Riza Chalid, yang disebut-sebut bersembunyi di Malaysia.

Anwar mengonfirmasi bahwa Pemerintah Indonesia telah mengirimkan permintaan resmi untuk memulangkan Riza. Namun, ia tidak secara terbuka menyatakan bahwa Riza berada di wilayah Malaysia. “Ada (permintaan dari Indonesia),” ujar Anwar kepada media, Selasa (29/7/2025).

Ia menegaskan bahwa apabila benar Riza berada di Malaysia, maka proses hukum akan dilakukan sesuai peraturan yang berlaku. Menurutnya, penegakan hukum harus berdasarkan status hukum yang jelas, bukan sekadar anggapan.

Anwar juga menyinggung kasus korupsi di negaranya, di mana ditemukan uang 170 juta ringgit di rumah salah satu mantan perdana menteri. “Saya tidak fokus berdasarkan persepsi. Kalau saya investigasi. Ikut jalur hukum. Itu bagi saya,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menyurati Presiden Prabowo Subianto agar mengangkat isu Riza Chalid dalam pertemuan bilateral dengan Anwar Ibrahim. Boyamin menyoroti kedekatan pribadi antara Riza dan Anwar yang telah terjalin bahkan sebelum Anwar menjabat sebagai Perdana Menteri.

“Bahwa Riza Chalid memiliki pertemanan yang rapat atau dekat dengan Anwar Ibrahim sebelum jadi Perdana Menteri Malaysia. Jejak digital terdapat foto terlampir yang dipublikasikan Kesultanan Kedah, berisi Anwar Ibrahim bersama Riza Chalid menghadap Sultan Kedah Malaysia pada tanggal 2 bulan Oktober 2022,” tutur Boyamin dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/7/2025).

Boyamin menyebut dirinya telah mengunjungi Malaysia pada 26–27 Juli 2025 untuk melacak keberadaan Riza. Ia belum berhasil bertemu langsung, namun memperoleh informasi mengenai tempat yang kerap disinggahi Riza di Johor dan Johor Bahru.

“Untuk memulangkan Riza Chalid diperlukan kerja sama yang baik antara kedua pemerintahan RI dan Malaysia. Meskipun menjadi kewajiban Pemerintah Malaysia memulangkan WNI yang bermasalah hukum, namun pembicaraan khusus Bapak Prabowo Subiyanto dengan YAB Anwar Ibrahim tetap diperlukan guna memastikan atau mempercepat pemulangan Riza Chalid,” jelas dia.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa pemulangan Riza akan menghadapi hambatan karena isu kedekatannya dengan kalangan kerajaan.

“Pengalaman masa lalu, Pemerintah RI mampu memulangkan Djoko Tjandra dari Malaysia dikarenakan hubungan baik kerjasama kedua negara. Hal ini menjadi modal kuat bagi Pemerintah RI guna memulangkan Riza Chalid dari Malaysia,” Boyamin menandaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain