Kuala Lumpur, Aktual.com – Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim memberikan respon terkait rencana salah satu mitra koalisinya di pemerintahan yakni Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang akan menampung berpindahnya beberapa anggota parlemen dari kelompok oposisi UMNO ke partai besutan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tersebut.

Anwar yang juga Anggota Parlemen dari wilayah Port Dickson memaklumi adanya perpindahan tersebut. “Saya ambil maklum wujudnya andaian dan tanggapan yang telah ditimbulkan pelbagai pihak berkait Ahli-Ahli Parlimen UMNO yang meninggalkan parti tersebut,” kata Anwar dalam pernyataan resminya, Minggu (16/12).

Menurutnya, banyak pihak yang ingin merusak hubungan yang tengah baik di dalam koalisi pemerintahan Pakatan Harapan, serta ingin merusak hubungan antara dirinya dengan Tun Mahathir.

“Pihak-pihak ini berniat untuk menimbulkan syak wasangka serta mengadu domba di antara saya dan Tun Dr Mahathir Mohamad, dan berniat untuk merenggangkan hubungan yang baik di antara kami,” tegasnya.

“Pakatan Harapan telah diberi mandat untuk menjana perubahan ke arah tatakelola pemerintahan yang menolak rasuah, keangkuhan dan perkauman sempit.”

“Tumpuan kini juga adalah untuk memacu pertumbuhan dan meringankan beban rakyat terutama di kalangan golongan berpendapatan rendah.”

“Saya terus menyokong usaha dan kepimpinan Tun Dr Mahathir, dan akan terus bekerjasama dengan beliau untuk menzahirkan agenda Reformasi seperti yang telah dipersetujui,” pungkasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad menyatakan tetap pada pendiriannya untuk menerima bekas anggota parlemen UMNO bergabung ke Bersatu (PPBM).

Pendiri Bersatu itu berkata, perpindahan tersebut bukanlah hal yang luar biasa kerana dirinya juga dulunya merupakan bekas pemimpin UMNO tapi dapat diterima DAP dan PKR.

“Saya merupakan bekas ahli UMNO (Presiden), parti itu adalah saya. Jika tidak mereka tidak akan benarkan saya membentuk parti,” katanya kepada media Jumat (14/12).

Hal ini dikatakannya merespon kritikan DAP dan PKR terhadapnya yang memutuskan menerima bekas ahli UMNO.