Agus Pandu mengatakan pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan maskapai asing. Pada April itu pula, sudah dilakukan pembagian tugas penerbangan antara ADS dan NYIA. Beberapa penerbangan yang sebelumnya dilakukan di ADS akan dipindahkan ke NYIA.

Pernerbangan internasional yang sudah pasti dialihkan ke NYIA, yakni dari Singapura dan Malaysia. Yang lain, sedang dilakukan penjajakan seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Australia.

“Penerbangan dari negara-negara tersebut akan mengangkut wisatawan. DIY merupakan tujuan utama wisatawan dari berbagai negara karena wisatanya yang indah,” katanya.

Sementara itu, Manajer Operasional Pembangunan NYIA Pembangunan Perumahan (PP), Andek Prabowo mengungkapkan saat ini pekerjaan yang dilakukan antara lain soil improvement dan land clearing yang sudah selesai lebih dari 98 persen. Pekerjaan tersebut menyisakan puluhan makam yang belum direlokasi.

Namun hal itu tidak menjadi alasan PP tidak melanjutkan pekerjaan, karena mereka mengerjakan sejumlah pekerjaan secara paralel. Selain itu, AP I sedang menyelesaikan urusan administrasi dan perizinan relokasi makam. Setelah ini selesai, maka tahapan persiapan selesai menjadi 100 persen.

Untuk bagian airside (sisi udara), PP mengerjakan landasan pacu, parallel taxiway dan sebagainya yang berupa pekerjaan timbunan biasa dan timbunan pilihan, untuk tahapan ini, progres diklaim mencapai 0,8 persen. Sedangkan landside (sisi udara) PP masih memproses detailed engineering design (DED) serta trial pondasi bore pile, yang secara fisik sudah berjalan 0,2 persen.

“Kami optimistis NYIA akan beroperasi pada awal April 2019,” katanya.