Jakarta, Aktual.com – Guru merupakan sebuah profesi mulia karena berkaitan dengan proses pencerdasan bangsa. Mencerdaskan bangsa sendiri sudah menjadi tujuan bangsa sebagaimana terdapat Pembukaan UUD 45.
Aksi demonstransi ribuan guru honorer di depan Istana Negara pada Selasa (30/10) hingga Rabu (31/10) lalu pun mengejutkan publik.
Meskipun hanya berstatus guru honorer, peran ribuan guru ini tentunya tak dapat dipandang sebelah mata. Demikian dikatkan oleh Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban.
Menurutnya, mengangkat guru honorer sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukan hal yang sulit. Semua itu, kata Kaban, hanya masalah kemauan saja.
“Membuat mereka jadi PNS bukan pekerjaan sulit. Tapi guru honores menjadi korban blind policy,” ungkapnya di akun Twitter @hmskaban, Kamis (1/11).
Kaban yakin kesabaran guru honorer dalam menanti nasib itu akan berbuah manis usai Pilpres 2019 mendatang.
“2019 new policy,” tutup mantan Menteri Kehutanan itu.
Aksi ribuan guru honorer kategori dua (K2) melakukan aksi di Istana untuk menuntut agar diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Mereka bahkan menginap demi tuntutannya diterima Presiden Joko Widodo.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan