Jakarta, Aktual.com – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai bahwa sikap yang ditunjukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama ini sedikit demi sedikit merusak kehidupan berdemokrasi.

Sebab, sikap Ahok dipandang telah merusak apa yang dibangun Gus Dur untuk menghilangkan perbedaan yang dapat menimbulkan konflik horizontal.

“Seluruh energi bangsa ini dan terutama apa yang dikerjakan dan diperjuangkan oleh Gus Dur seumur hidupnya, rusak hanya karena ulah seorang Ahok. Usaha Gus Dur menghilangkan sekat-sekat SARA pun diluluhlantakan oleh Ahok selama memimpin Jakarta,” kata Adhie, di Jakarta, Rabu (19/10).

Gus Dur, kata Adhie, dalam menegakkan demokrasi seluruh warga negara memiliki kedudukan yang sama. Usaha itu untuk menghapuskan barier (batas) demokrasi, yang dimulai ketika Amandemen UUD 1945 dimana kalimat orang Indonesia asli kemudian diganti dengan orang Indonesia saja.

“Menghilangkan kata asli dalam UUD ’45 bukanlah pekerjaan mudah buat bangsa ini. Makanya diawal karier politik Ahok menjadi bupati di Bangka Belitung, Gus Dur pun mendukungnya agar demokrasi bisa dirasakan untuk seluruh warga negara,” papar mantan juru bicara Gus Dur ini.

Bangsa ini dan juga Gus Dur, sambung dia, menggunakan energi yang sangat besar demi menempatkan kembali TNI dan Polri pada posisi yang sebenarnya. Bangsa ini kemudian bisa merasakan betapa TNI/ Polri tidak lagi berhadap-hadapan dengan rakyat seperti pada era Orde Baru.

“Tapi yang terjadi, Ahok menggunakan kembali TNI dan Polri untuk berhadap-hadapan dengan rakyat yang seharusnya dia lindungi. Ahok pun mengakui bahwa TNI dan Polri yang digunakan untuk menggusur rakyat dari tanahnya dibayar oleh para pengembang. Hubungan TNI Polri dengan rakyat yang relatif harmonis kemudian kembali dirusak oleh Ahok,” pungkas dia.

 

*Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang