Jakarta, Aktual.co — Tidak ada yang tahu pasti, apakah kita sendirian atau dipenuhi dengan makhluk luar angkasa cerdas (Aliens) di Alam Semesta. Tapi, itu tidak menghentikan para ilmuwan dalam mengeksplor lebih detail tentang bentuk Alien cerdas itu.
Ilmuwan sekaligus Kosmolog dari Universitas Barcelona, Dr. Fergus Simpson menyatakan, dalam sebuah makalah terbarunya bahwa, spesies makhluk asing yang paling cerdas kemungkinan berat tubuhnya melebihi 300 kilogram (£ 661) – sama massa tubuh rata-rata “beruang kutub.”
Namun demikian, kemungkinan makhluk Alien mirip memiliki bentuk (proporsi) seperti manusia, kata Ferguson kepada The Huffington Post dalam email-nya. Dan, juga kemungkinan bisa menjadi lebih tinggi dari Robert Wadlow yang memiliki tinggi 8 kaki, 11 inci-diyakini menjadi manusia tertinggi yang pernah hidup.
Makalah Simpson, yang diposting dalam situs online arXiv.org melalui dari serangkaian riset, terdapat kesinambungan persamaan secara fakta ilmiah (Matematika). Dia kembali menjelaskan dalam surat elektronik-nya, bahwa titik awalnya yaitu, dengan mempertimbangkan hubungan antara jumlah individu dalam suatu populasi di Bumi dan massa tubuh dari orang-orang sekitar.
“Semut mudah melebihi jumlah kita karena mereka kecil. Tubuh kita lebih besar memerlukan pasokan energi yang jauh lebih besar dari sumber daya alami, sehingga tidak mungkin bagi kami untuk mencocokkan populasi semut.”
“Sekarang menerapkan konsep itu pada kehidupan cerdas di Alam Semesta. Rata-rata , kita harus mengharapkan spesies secara fisik lebih besar untuk memiliki individu yang lebih sedikit daripada spesies yang lebih kecil. Dan, seperti dengan negara-negara, kita mungkin berada di salah satu populasi yang lebih besar. Dengan kata lain, kita jauh lebih mungkin untuk menemukan diri kita untuk menjadi semut di antara spesies yang cerdas tersebut. “
Newsweek menjelaskan terkait teori Simpson, kemungkinan ada Planet yang di dalamnya ada satwa yang relatif kecil dibandingkan planet dengan hewan yang relatif besar. Memang masuk akal untuk mengasumsikan, bahwa Bumi merupakan salah satu kategori tersebut. Jadi Anda bisa berasumsi bahwa manusia mungkin di antara makhluk kecil cerdas tersebut.
Beda pendapat antar ilmuwan lain terhadap teori Simpson?
“Saya pikir perhitungan ukuran rata-rata masuk akal,” terang Dr. Duncan Forgan, seorang Astrobiologis dari University of St Andrews, Skotlandia, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan kepada Newsweek.
Tapi, Dr Seth Shostak, Astronom Senior dari SETI Institute, di Mountain View, California., berpendapat berbeda.
“Ada asumsi di sini bahwa kecerdasan dapat datang dalam semua (kewajaran) baik ukuran, dan teori kami kemungkinan dengan kurang lebih sama,” kata Shostak kepada The Huffington Post dalam email-nya.
“Itu mungkin benar, tapi di Bumi lebih besar tidak selalu lebih baik, setidaknya di area otak. Lumba-lumba memiliki IQ lebih tinggi dari ikan paus, dan burung gagak lebih cerdas daripada elang. Gurita yang pintar ketimbang cumi-cumi raksasa, dan jelas kami (manusia) lebih cerdas dari ‘beruang kutub’ (Alien). “
Shostak menerangkan, bahwa kita mungkin tidak bisa mengetahui secara pasti, “seorang pria hijau kecil sebenarnya laki-laki hijau besar” sebelum kita benar-benar berhubungan (komunikasi) dengannya.
Artikel ini ditulis oleh: