Jakarta, Aktual.co — Pembangunan perumahan dan apartemen di wilayah pinggiran Jakarta seperti Bekasi belakangan semakinmarak. Masalahnya, bila terjadi pasokan yang berlebih maka akan memicu anjloknya harga properti di kawasan Bekasi.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan pembangunan apartemen dan perumahan di Bekasi banyak didominasi apartemen kelas menengah dengan harga Rp300-400 juta per unit. Bahkan ada apartemen yang dikhususkan bagi mahasiswa sehingga harganya lebih murah.

“Saya khawatir anjloknya properti di Bekasi, mereka bangun apartemen 39.000 unit,” ujar Ali di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (3/12).

Kekhawatiran Ali tersebut bertambah ketika proyeksi adanya peluang apartemen yang tak terjual akan beralih fungsi. Seperti beralih fungsi menjadi unit-unit ruang perkantoran.

“Coba kita lihat nanti banyak apartemen yang alih fungsi buat perkantoran atau sudah terjual tapi kosong, itu berarti pasarnya ngga kuat. Kebanyakan apartemen bisa buat jenuh pasar dan harga turun,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, kondisi seperti itu harus diperhatikan oleh para pengembang. Pasalnya, dampak kenaikkan BBM dan suku bunga akan mempengaruhi kondisi properti.

“Tahun 2015 lambat secara umum dan tiik terendah karena BBM naik dan suku bunga juga naik. Bank Indonesia (BI) sudah harus melonggarkan bunga. 2015 turun 30 persen,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka