Jakarta, Aktual.com — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tetap melakukan pembangunan gedung baru terkait dengan tujuh mega proyek di lingkungan parlemen, di Senayan. Hal itu lantaran sudah diketuknya anggaran pembangunan gedung baru sebesar Rp740 miliar dalam APBN 2016.

Namun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Winantuningtyastiti belum dapat memastikan dari tujuh mega proyek tersebut, mana yang akan dilakukan terlebih dahulu.

“Kan pemenang sayembara belum ada. Pemenangnya kita liat nanti seperti apa. Kita serahkan lagi ke PU (pekerjaan umum) nanti untuk menilai lagi,” kata Winantuningtyastiti, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (2/11).

Menurutnya, akan lebih baik jika pembangunan difokuskan pada perluasan ruang kerja anggota dewan, dimana dalam satu ruangan saat ini tidak lagi relevan.

“Saya pribadi yang mendesak ruangan. 8 orang ukuran 18 meter. Padahal di UU MD3 117 meter minimal. Setiap tambah staf ada tambahan dua meter. Jadi menurut saya pribadi ruang kerja,” ucap dia.

Lebih lanjut, ketika ditanyakan dimana akan dibangun gedung baru tersebut, dirinya mengaku belum mengetahui detail pembangunan tersebut, meski sudah dianggarkan dalam APBN 2016.

“Nanti kita tanya lagi ke konsultannya. Masalahnya yang tidak memadai ini direnovasi dulu (ruangan kerja). Lalu baru, nanti lah. Saya awam sih bukan insinyur. Belum lagi di ruang kerja itu kan banyak sekali dokumen tiap hari bertambah. Dulu dibangun untuk 800 orang. Waktu itu stafnya 1 pns layani 2 anggota. Tapi sekarang mobilitas 4000 orang. Saya sebagai penanggungjawab itu menghwatirkan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang