Jakarta, Aktual.co — Dalam beberapa waktu terakhir, beberapa negara-negara penghasil minyak terpukul dengan menurunnya harga crude oil hingga di bawah USD50. Bagi Kuwait, jatuhnya harga minyak mentah dunia tidak dapat dikendalikan oleh beberapa negara yang tergabung dalam OPEC sampai kelebihan minyak dunia diserap negara-negara berkembang dan membentuk ekonomi yang lebih baik.
Seperti dilansir dari Arabianbusiness, Jumat (23/1), Menteri Perminyakan Kuwait, Ali Al-Omair di sela-sela konferensi Industri Energi mengatakan bahwa, dirinya tidak mengetahui kapan harga minyak bakal naik ataupun minyak telah terserap untuk pertumbuhan ekonomi. Begitu juga ketika ditanyakan apakah harga minyak sekarang sudah sampai titik terendah, dirinya tidak bisa menjawab pasti.
Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya mengatakan bahwa APBN Kuwait untuk tahun fiskal berikutnya yang dimulai pada 1 April 2015 akan mematok harga minyak mentah di kisaran USD40-45/bbl.
Menteri perminyakan Irak, Adel Abdel Mahdi yang juga menghadiri konferensi tersebut mengatakan dirinya dan negara-negara OPEC tidak menduga bakal terjadi penurunan tajam harga minyak mentah dunia.
Dengan harga USD40-45 $/bbl, Arab (OPEC) sepertinya sudah merasa menang. Saatnya mulai memainkan nada rendah, dan tempo lamban. Semua sepertinya sedang mengamat-amati apa yang langkah-langkah dilakukan OPEC.
Laporan: Ismed Eka Kusuma
Artikel ini ditulis oleh:














