Jakarta, Aktual.com – Anggaran yang ada dalam APBN terus melonjak tinggi setiap tahunnya. Untuk dirancangan APBN 2018 saja, belanja negara ditargetkan mencapai Rp2.204,4 triliun. Sedang penerimaan pajak sebesar Rp1.609,4 triliun. Hal itu juga ditopang oleh target pertumbuhan ekonomi yang tinggi 5,4 persen.
Namun sayangnya, target itu dirasa bombastis, sehingga pada akhirnya tak ada manfaat terhadap kesejahteraan rakyat. Dan yang disayangkan lagi semangat Nawacita yang selalu diumbar Joko Widodo-Jusuf Kalla saat kampanye tak akan tercapai di tahun depan.
“Yang ada dengan APBN seperti itu pemerintah hanya akan menumpuk utang. APBN akan terus defisit bisa mencapai Rp325,9 triliun. Sehingga pembiayaan utang akan terus meningkat dan taka da manfaat apa-apa buat rakyat,” kata Koordinator Nasional Forum Indonesia Megel Jekson di Jakarta ditulis, Minggu (27/8).
Kemudian, kata dia, target pertumbuhan yang 5,4 persen itu tak akan tercapai dengan stagnasi perekonomian saat ini yang ahnya berkisar di 5,0 persen. Sehingga tak akan mungkin tecapai di tengah kondisi global yang juga masih melambat.
Pencapaian penerimaan pajak juga akan sia-sia. Tahun depan yang klaim pemerintah akan bertumbuh pesat dengan adanya AEoI masih diragukan. Karena basis pajak tak akan bertambah signifikan usai tax amnesty. “Apalagi efektivitas dari AEoI itu baru berlaku di April 2018 bagi akses domestik dan di global baru berlalu September 2018. Jadi penerimaan pajak tak akansesuai target.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu