Jakarta, Aktual.com – Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) Bambang Brodjonegoro, mengatakan APBN tidak sanggup melakukan pembiayaan terhadap proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah.
Untuk itu pemerintah membuka kesempatan selebar mungkin bagi swasta untuk mengambil peranan berinvestasi pada sektor infrastruktur.
“Bicara pembiayaan, APBN hanya sanggup 41,3%, BUMN 22,2% sisanyaa yang diharapkan dari swasta 36,5%, kami berusaha fasilitasi baik melalui PPP dan yang swasta murni PINA,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (8/11).
“Jadi misi kami tidak hanya mempercepat infrastruktur tapi juga menumbuhkan peran swasta di bidang infrastruktur, sehingga 10 tahun ke depan ada konglomerat Indoensia yang core bisnisnya di infrastruktur. Jangan itu-itu aja, kalau gak sawit, batubara, minyak. jangan lagi SDA tapi infrastruktur,” kata dia.
Kemudian dia menegaskan penting mengenjot pembangunan infrastruktur karena Indonesia terkategori sebagai negara darurat ekonomi.
“Kenapa infrastruktur jadi kebutuhan Indonesia? kita harus sadar Indonesia belum tahap negara maju, kita negara emerging economy dari income per capita Indoensia masuk kategori lower middle income country,” ujar Bambang.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dia meyakini bahwa infrastruktur menjadi pundamental menciptakan pasar perekonomian.
“Yang namanya reformasi struktural harus banyak aspek, bagaimana tingkatkan kapasitas SDM, dorong labor market, tingkatkan teknologi yang lebih tinggi, hidupkan manufaktur, dan perbaikan logistik, tapi ada satu yang terpenting dari semua itu kita harus bangun infrastruktur,” pungkas dia.
Dadang Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta