Aktifitas jual beli di Pasar Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Badan Pusat Statistik merilis dari kelompok pengeluaran, bagan makanan mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan andil dalam inflasi September 2016 sebesar -0,01%. Aktual/Tino Oktaviano

Palu, Aktual.com – Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah, Achrul Udaya, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan langkah-langkah konkrit untuk menstabilkan harga bawang yang mengalami kenaikan tajam menjelang Ramadhan 2017.

“Bulog harus bertanggung jawab menekan gejolak harga bawang karena bawang merupakan salah satu dari 11 komoditi yang dipercayakan pemerintah kepada Bulog,” katanya di Palu, Minggu (7/5).

Ia mengatakan, Bulog sudah harus melakukan langkah intervensi pasar dengan operasi pasar (OP) untuk menekan gejolak harga yang terjadi pada komoditi tersebut.

Bawang merah dan bawang putih di pasaran Kota Palu mulai bergerak naik menjelang bulan puasa, padahal masyarakat saat ini sangat membutuhkan komoditi tersebut.

“Ya kan ada Tim TPID (Tim Pengendalan Inflansi Daerah), seharusnya sudah bergerak menstabilkan harga sehingga masyarakat tidak dirugikan,” pinta Achrul seraya menambahkan stok bawang merah dan bawang putih di pasaran cukup banyak.

“Ini pasti ulah pedagang yang mengambil keuntungan besar memanfaatkan kesempatan menjelang puasa, yang tentu permintaan masyarakat meningkat,” sambungnya.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan kebutuhan lainnya naik kalau pemerintah tidak segera melakukan intervensi pasar. Karena itu, ia meminta Perum Bulog yang ditugasi menangani 11 komoditi pangan di daerah secepatnya turun lapangan dan menggelar OP.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Almahdali membenarkan harga bawang mengalami kenaikan cukup tajam.

“Mudah-mudahan saja Bulog masih punya stok untuk mendukung kegiatan operasi stabilisasi harga itu,” katanya.

Jikapun Bulog sudah tidak ada stok, pihaknya akan meminta agar Bulog mendatangkan bawang merah dan putih dari daerah lain untuk mendukung kegiatan operasi pasar atau pasar murah.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng Bahar mengaku bahwa pihaknya saat ini sudah tidak memiliki stok bawang merah dan putih.

Bulog rencana akan mendatangkan komoditi tersebut dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengatasi gejolak harga di pasaran setempat. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: