“Pemenuhan gizi anak berupa makanan pokok yang bervariasi, lauk pauk yang mengandung protein tinggi, sayuran, dan buah harus diperhatikan oleh orang tua,” katanya dalam Webinar terkait Optimalisasi Tanggap COVID-19 dengan Metode Edukasi Daring Bagi Guru di PAUD Provinsi Banten, beberapa waktu lalu.
Adapun pihak swasta telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan perbaikan gizi dalam jangka pendek dan panjang. Di masa pandemi, produsen produk bernutrisi bagi ibu dan anak tetap berkomitmen untuk terus memastikan ketersediaan produknya. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar kebutuhan gizi ibu dan anak tercukupi terutama di masa pandemi, agar daya tahan tubuh pun dapat tetap terjaga dengan baik
Rivanda Idiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), menilai kolaborasi swasta dan pemerintah sangat positif dan perlu terus diperkuat di masa depan. Rivanda menekankan bahwa anak-anak sangat memerlukan dukungan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
“Kolaborasi pemerintah-swasta perlu diperkuat sebagaimana kita amati sepanjang masa pandemi ini. APPNIA siap bekerjasama mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang dan akses terhadap produk bernutrisi, tentunya dengan tetap mematuhi regulasi yang berlaku. Komunikasi dan kerja sama di antara keduanya akan sangat baik untuk mendukung percepatan perbaikan gizi demi generasi masa depan yang lebih sehat,” ujar Rivanda.
Sementara itu, Ketua Pergizi Pangan, Hardiansyah, menyampaikan bahwa jangankan dalam kondisi pandemi, dalam kondisi normal pun target penurunan stunting menjadi 14 persen dirasakan sangatlah berat, sehingga memerlukan ekstra kerja keras.
“Pentingnya kolaborasi berbagai pihak dan memperkuat kualitas program yang ada dengan kreativitas dan inovasi berbasis budaya sesuai potensi masing-masing daerah. Hal ini akan mendorong terjadinya percepatan target penurunan stunting di Indonesia,” ungkap Hardiansyah.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin