Pelemahan rupiah ini seiring dengan hasil Unggulnya Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 8 November 2017 direspon negatif oleh para pelaku pasar. Mata uang Asia sebagian besar langsung melemah begitu Donald Trump memimpin perolehan suara dibandingkan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Setelah berhasil melakukan penguatan beberapa kali, namun hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka alami pelemahan. Padahal arah gerak USD sendiri masih dalam tren penurunan.

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.288 atau terdepresiasi sebesar 12 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.276.

Analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pada penutupan kemarin yang alami penguatan memang masih terkena sentimen positif dari pemberitaan terkait International Monetary Fund yang mengapresiasi keberhasilan Indonesia.

“Hal itu terutama keberhasilan dalam melaksanakan reformasi di sektor jasa keuangan, sehingga kinerja makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan dapat terjaga dengan baik. Namun sepertinya, hari ini direspon negatif oleh pasar,” kata dia di Jakarta, Kamis (15/6).

Padahal, kata dia, pergerakan USD yang cenderung sideways, yaitu tak bergerming di hadapan euro dan yen mestinya memberikan kesempatan pada mata uang lainnya, termasuk Rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu