Pelalawan, Aktual.com – Hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengatakan bahwa operasional APRIL Group dalam periode 2016-2022 telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan berhasil menjadi katalisator pemulihan ekonomi di Provinsi Riau pasca pandemi COVID-19.
Dalam skala nasional, riset LPEM FEB UI menunjukkan efek multiplier operasional APRIL Group yang telah berkontribusi dalam penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp484,3 triliun selama periode 2016-2022. Hasil riset juga menyatakan bahwa operasional dan penjualan produk APRIL Group menciptakan kesempatan kerja bagi 257.436 orang pada tahun 2022 serta berkontribusi terhadap pendapatan fiskal negara sebesar Rp8,44 triliun selama periode 2016-2022 tersebut.
Menurut Uka Wikarya, selaku Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Negeri LPEM FEB UI, pada tahun 2022, kontribusi operasional APRIL terhadap PDB Indonesia setara dengan 0,55% dari PDB nasional. Temuan ini menunjukkan bahwa APRIL tidak hanya menjadi salah satu pemain utama dalam industri pulp dan kertas, tetapi juga menjadi pendorong ekonomi yang signifikan di Indonesia.
Dalam skala Provinsi Riau, kontribusi APRIL terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp245,6 triliun selama periode 2016-2022. Dari segi penciptaan lapangan kerja, APRIL Group menyediakan kesempatan kerja bagi 146.986 orang pada tahun 2022.
Di tingkat regional, kehadiran APRIL menjadi pilar penting dalam ketahanan dan pemulihan perekonomian terutama pasca pandemi dengan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan mampu menciptakan kesempatan kerja yang tetap solid, jelas Uka Wikarya. Kamis, (13/7)
Selama pandemi tahun 2020-2021, perekonomian Kabupaten Pelalawan, yang merupakan tempat operasional APRIL berada, mampu tumbuh positif sebesar 2,25% dan 4,07% secara berturut-turut. Capaian tersebut salah satunya disumbang oleh kegiatan operasional APRIL yang tetap positif selama pandemi serta investasi baru perusahaan dalam pembangunan pabrik kertas kemasan berkelanjutan (paperboard) senilai Rp33,4 triliun pada akhir 2021.
Dari hasil riset tersebut, dampak makroekonomi dan fiskal dari operasional APRIL Group selama 2016-2022 meliputi:
• Berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar Rp484,3 triliun dan PDRB Provinsi Riau sebesar Rp245,6 triliun.
• Diestimasi menciptakan kesempatan kerja bagi 257.436 orang di tingkat nasional dan 146.986 orang di Provinsi Riau pada tahun 2022.
• Setiap satu juta rupiah penjualan pulp dan kertas APRIL berdampak pada output perekonomian sebesar Rp3,48 juta secara nasional dan Rp2,27 juta di Riau.
• Setiap penambahan 10 lapangan kerja di APRIL akan menciptakan 57,6 pekerja di tingkat nasional dan 40,4 pekerja di Provinsi Riau.
• Belanja CSR APRIL sebesar Rp618 miliar berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar Rp210 miliar di lima kabupaten daerah pelaksanaan CSR, yaitu Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
• Berkontribusi terhadap penerimaan negara (fiskal) dengan membayar kewajiban perpajakan dan bukan pajak kepada negara sebesar Rp8,44 triliun di skala nasional. Operasional APRIL juga berkontribusi terhadap pendapatan seluruh pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau sebesar Rp1,63 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional APRIL Group mengapresiasi kajian terbaru LPEM UI.
Menurut Sihol, “Kajian ini memberikan afirmasi terhadap dampak APRIL pada pertumbuhan ekonomi sekaligus semakin menegaskan komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui seluruh rantai produksi APRIL, termasuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat, sejalan dengan komitmen keberlanjutan APRIL 2030.”
Sejak 2020, APRIL Group merilis APRIL 2030 yang berisi serangkaian komitmen transformatif untuk sepuluh tahun mendatang. Komitmen ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap iklim, alam, dan masyarakat sambil tumbuh menjadi perusahaan yang semakin berkelanjutan.
Salah satu komitmen yakni Kemajuan Inklusif, berupaya untuk menghapus kemiskinan ekstrem dalam radius 50 KM dari wilayah operasional APRIL yang berada di kabupaten Pelalawan. APRIL Group juga terus berkomitmen untuk berinovasi dan memperkuat investasi yang sejalan dengan prioritas pemerintah dalam memajukan ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Riset Dampak Makroekonomi dan Fiskal yang dilakukan oleh LPEM UI menggunakan model multiplier ekonomi yang didasarkan pada Tabel Inter-Regional Input-Output (IRIO) tahun 2016 dan Tabel Input-Output Pelalawan tahun 2016. Dampak fiskal dihitung menggunakan model alokasi fiskal yang dikembangkan oleh LPEM-FEB.
Artikel ini ditulis oleh:
Ikhwan Nur Rahman