Bandung, Aktual.com – Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Hendri Hendarta menyambut baik adanya penerapan aturan kantong plastik berbayar di Kota Bandung. Sebagai organisasi pengusaha ritel, Aprindo siap mendukung langkah pemerintah untuk menekan volume sampah khusunya kantong plastik di Kota Bandung.
Langkah penerapan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2012 tentang pelarangan pemakaian kantong plastik, merupakan langkah tepat. Menurutnya, perlu kerja bersama untuk menanggulangi besarnya penggunaan kantong plastik, khususnya di Kota Bandung.
“Kita semua pelaku usaha, konsumen mengurangi limbah, sampah. Ini kerja bersama. Seperti kita tahu, kita sebagai negara nomor dua di dunia sebagai penghasil sampah plastik di tahun 2014. Artinya harus ada langkah-langkah dari sekian banyak warga Indonesia untuk peduli mengurangi prodak hasil sampah plastik. Salah satunya kita awali dengan gerakan, dari kantong plastik berbayar,” katanya melalui sambungan telepon, Rabu (20/1).
Harapan kedepannya, aturan ini secara bertahan dilakukan juga untuk mall hingga pasar tradisional. Maka, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut dalam gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik. Sebab, masyarakat juga perlu mengetahui bahaya jangka panjang dari penggunaan plastik.
“Masyarakat harus mendapat sosialisasi agar terbiasa tidak mengkonsumsi banyak plastik. Selama ini kan kantong plastik dapat gartis, dan berbayar kali ini untuk mengurangi. Selain mengurangi dari ritel juga produksi kantong plastik rumahan juga dapat berkurang,” ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan langkah inovasi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Tidak hanya Bandung, menurutnya para pelaku usaha ritel sudah mencoba menggunakan kantong plastik yang ramah lingkungan, yang mudah terurai tanah. Bahkan, selain itu, pihak ritel pun menawarkan kepada konsumen kantong-kantong belanja yang dijual, sehingga dapat dipergunakan kembali.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai pelaku rital anggota Aprindo. Mudah-mudahan masyarakat mulai sekarang sadar bahaya global warming. Ini masalah bersama. Harus ada kepedulian suport untuk masyarat luas,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh: