Jakarta, Aktual.co — Kerajaan Arab Saudi, mengeluarkan suatu pernyataan, terkait dengan kemelut di Yaman. Dalam pernyataannya, Arab Saudi mengatakan bahwa Dewan Kerja Sama Teluk sepakat menjadi tuan rumah perundingan guna mengakhiri kemelut Yaman di Riyadh.

Pernyataan itu mengatakan Arab Saudi meminta negara Dewan Kerja Sama Teluk, atas permintaan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, menjadi tuan rumah pertemuan di Riyadh, markas besar badan itu. Disebutkan juga bahwa mereka sepakat.

Yaman, tetangga penghasil utama minyak Arab Saudi, menjadi kekhawatiran keamanan dunia, karena keberadaan kuat Al Qaeda di negara tersebut, yang terjebak dalam ketegangan antara Presiden Hadi dan kaum Houthi, sekarang penguasa nyata negara tersebut setelah memperoleh dukungan Iran.

“Keamanan Yaman adalah bagian dari keamanan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk,” kata pernyataan itu, dilansir dari Reuters, Selasa (10/3).

“Negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk telah menyatakan persetujuan mereka pada permintaan Presiden Yaman untuk mengadakan konferensi di bawah payung Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh.” Pada bulan lalu, Hadi melarikan diri dari tahanan rumah Houthi ke kota bagian selatan, kota pelabuhan Aden dan membentuk kembali kepresidenannya di sana. Segera setelah itu, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan akan menengahi dialog antara kedua belah pihak, memperingatkan bahwa Yaman bergerak menuju perang saudara.

Namun, Hadi menolak untuk berbicara dengan Houthi kecuali mereka mengosongkan ibukota Sanaa dan telah meminta untuk memindahkan pembicaraan ke daerah netral.

Artikel ini ditulis oleh: