Riyadh, aktual.com – Raja Arab Saudi Salman pada Sabtu mengganti menteri tenaga kerja dan membentuk badan baru pemerintahan untuk memperkenalkan kebudayaan dan melindungi lingkungan saat kerajaan itu berusaha mempermodern dan menciptakan lapangan kerja bagi pemuda.
Pengusaha swasta Ahmed bin Suleiman al-Rajhi diangkat menjadi menteri tenaga kerja dan pembangunan masyarakat, menggantikan Ali bin Nasser al-Ghafis, kata perintah kerajaan, yang diterbitkan media pemerintah.
Membuat ratusan ribu warga Saudi menganggur menjadi pekerja adalah tantangan besar bagi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang mengawasi kebijakan ekonomi untuk negara penghasil terbesar minyak dunia, tempat pengangguran mencapai 12,8 persen.
Negara Teluk Arab tersebut, yang berusaha bertahun-tahun menciptakan lapangan kerja bagi warganya, berupaya menciptakan 1,2 juta pekerjaan pada 2022 demi mengurangi pengangguran hingga 9 persen, kata pejabat tinggi kementerian tenaga kerja.
Penunjukan Rajhi, yang memimpin Dewan Kamar Dagang Saudi dan merupakan keturunan dari miliarder bankir Islam, menyusul tren yang lebih luas dari penunjukan orang-orang dari sektor swasta untuk mengisi jabatan-jabatan puncak pemerintahan, termasuk menteri perumahan dan pejabat pertahanan senior.
Steffen Hertog dari “London School of Economics” mengatakan langkah itu kemungkinan juga ditujukan untuk membangun kembali kepercayaan dengan komunitas bisnis, yang telah frustrasi oleh laju cepat dari beberapa reformasi ekonomi dan terkesima oleh pembersihan anti-korupsi tahun lalu.
Di bawah kampanye rahasia itu, sejumlah bangsawan dan pebisnis top ditahan selama berbulan-bulan di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh. Sebagian besar dibebaskan setelah mencapai penyelesaian dengan pemerintah.
Putra mahkota yang memiliki pemikiran reformasi sedang mencoba untuk memberagamkan ekonomi terbesar dunia Arab itu dari ekspor minyak dan membuka gaya hidup Saudi dengan cara mengurangi aturan sosial yang ketat serta mempromosikan hiburan di kerajaan Muslim yang sangat konservatif.
Raja Salman pada Sabtu juga menunjuk Abdullatif bin Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Sheikh menjadi menteri urusan, panggilan dan bimbingan Islam. Ia sebelumnya mengepalai polisi syariah kerajaan, yang kekuasaannya dikekang dua tahun lalu sebagai bagian dari perubahan lebih luas.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang