Jakarta, Aktual.com – Harga minyak dunia jatuh pada Jumat (Sabtu pagi WIB) meskipun terjadi penurunan jumlah rig AS, menyusul berita bahwa Arab Saudi bisa terus meningkatkan produksinya di pasar yang sudah kelebihan pasokan.
Melansir laman AFP, Sabtu (13/6), patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 81 sen menjadi ditutup pada 59,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, turun 1,24 dolar AS menjadi menetap di 63,87 dolar AS per barel di perdagangan London.
Jumlah rig minyak AS turun tujuh rig menjadi 635 rig dalam pekan yang berakhir 12 Juni menurut Baker Hughes. Jumlah rig yang beroperasi turun hampir 60 persen dari setahun lalu.
Namun, Matt Smith, analis di ClipperData, mengatakan pengurangan dalam pengeboran “tidak selalu berarti bullish” mengingat bahwa produksi AS terus meningkat meskipun jumlah rig lebih rendah.
Para analis menunjuk komentar dari eksekutif Saudi Aramco Ahmed al-Subaey, yang mengatakan di India bahwa eksportir minyak terbesar dunia itu dapat meningkatkan produksi lebih lanjut dari tingkat rekor untuk memenuhi permintaan.
Aramco sedang dalam pembicaraan dengan para pembeli di India untuk memasok lebih banyak minyak, Subaey mengatakan kepada Reuters.
Janji produksi Saudi berpotensi lebih tinggi “telah benar-benar menempatkan pasar di bawah tekanan,” kata Smith.
Commerzbank mengatakan sikap Saudi akan berarti bahwa “satu-satunya cara untuk memperketat pasar adalah jika pasokan non-OPEC berkurang.” “Karena itu, faktor kuncinya menjadi apakah produksi minyak mulai jatuh seperti yang diharapkan oleh Badan Informasi Energi AS. Jika tidak, kelebihan pasokan yang sedang berlangsung kemungkinan akan terus menekan harga pada semester kedua tahun ini juga.”
Artikel ini ditulis oleh: