Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie menegaskan Ade Komaruddin yang menduduki jabatan Ketua DPR RI berhak maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar pada Munas mendatang.
Menurut Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, Aburizal Bakrie melalui pesan Whats App (WA) di grup WA Fraksi Partai Golkar DPR RI, pada Minggu (7/2) pagi, menyatakan posisi Ade Komaruddin yang menjadi ketua DPR RI, tidak menghalanginya untuk maju sebagai calon ketua umum.
Menurut Bambang, dari pesan tersebut, Aburizal sudah menegaskan bahwa setiap kader Partai Golkar yang memenuhi persyaratan boleh maju sebagai calon ketua umum pada Munas mendatang.
Pesan WA Aburizal di grup WA FPG DPR RI tersebut, isinya ‘Akom boleh maju dong! Tadi malam saya bicara dengan Akom per telepon. Biar semua kader Partai Golkar yang berminat dapat bersaing dengan baik dan sehat.
Sebelumnya, Bambang Soesatyo mengatakan ada oknum di DPP Partai Golkar yang hendak menghadang Ade Komaruddin, yang akrab disapa Akom.
Alasannya, karena Akom sudah menjadi ketua DPR RI, maka dilarang untuk maju sebagai calon ketua umum pada Munas Partai Golkar mendatang.
“Ada oknum mengatasnamakan paguyuban DPD I Partai Golkar se-Indonesia, yang melontarkan rumors melarang Akom maju karena sudah jadi ketua DPR RI. Itu konyol dan sangat disesalkan,” ujar Bambang.
Menurut dia, sumber rumors itu jelas mengarah ke Ketua Paguyuban DPD I Golkar, Ridwan Bae.
Sebelumnya, Ridwan Bae menyatakan Akom sudah berjanji tidak akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
Jika mau maju, kata Ridwan, maka Akom harus meninggalkan posisinya sebagai ketua DPR.
Bambang menegaskan di dalam AD/ART Partai Golkar, tidak ada aturan yang melarang kader yang sudah menduduki jabatan ketua DPR RI untuk maju sebagai calon ketua umum.
“Rumors itu merupakan upaya fait accompli dengan mengatasnamakan DPD I Partai Golkar untuk mengganjal Akom,” katanya.
Menurut dia, banyak DPD I dan II yang marah dengan pernyataan manipulatif itu, sekaliguS berharap praktik-praktik tidak fair seperti itu harus segera diakhiri.
Ia juga menegaskan penggunaan cara-cara tak fair untuk menghadang pesaing di bursa ketua umum Partai Golkar harus dilawan karena dapat menimbulkan konflik berkelanjutan di Partai Golkar.
“Kalau mau maju, berkompetisilah dengan fair dan demokratis,” kata Bambang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan