عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ . رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah ‘Abdurrahman bin Shakr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa saja yang aku larang, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi perintah nabi-nabi mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Perawi
Abdurrahman bin Shakhr dijuluki Abu Hurairah (bapak para kucing) karena Rasulullah saw. pernah melihat ia sedang menggendong kucing. Abu Hurairah ra masuk Islam tahun ke 7 Hijriyah, ketika Rasulullah saw. menghadapi Perang pada perang khaibar. termasuk sahabat yang terakhir masuk islam, namun beliau meriwayatkan ±5.300an hadits dan beliau berkata dalam sebuah riwayat bahwa itu baru separuhnya. Jika kita melihat Sayyidah Aisyah ra. sebagai istri Rasulullah saw. yang meriwayatkan 2.000an hadits, ini menunjukkan bagaimana dekatnya Abu Hurairah ra dengan Rasulullah saw.
Beliau merupakan salah satu tokoh ahli suffah, sekumpulan sahabat yang berkumpul di pelataran masjid nabawi. mereka tidak memiliki sandang pangan papan, yang bertempat di belakang rumah Rasulullah saw. Ada ulama yang mengatakan ini merupakan salah satu refrensi ahli sufi. Abu Hurairah ra adalah merupakan pimpinan dan sahabat yang paling faqih diantara ahli suffah. Bahkan beliau di masa khalifah sayidina Umar ra. juga pernah ditunjuk menjadi gubernur di Bahrain.
Abu Hurairah ra terkenal sangat zuhud. Beliau berkata; ‘ada 3 musibah terbesar dalam hidupku, yaitu wafatnya Rasulullah saw, wafatnya sahabat Utsman ra, dan hilangnya gerabah kurma wasiat Rasulullah saw.” Gerabah ini pernah di doakan Rasulullah, hingga selalu mengeluarkan kurma sampai 30 ton. Namun akhirnya gerabah ini hilang.
Abu Hurairah ra dulu pernah lupa dengan nasihat dan sabda Rasulullah saw., sehingga suatu ketika saat Rasulullah memberi nasihat, ia membentangkan selembar kain (seolah-olah menampung perkataan Rasulullah saw). Sejak saat itu Abu Hurairah ra. tidak pernah lupa lagi setiap mendengarkan sabda Rasulullah saw. hingga beliau menjadi sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Beliau berumur panjang dan wafat pada usia 78 tahun dan dimakamkan di Baqi’.
Asbabul Wurud
Suatu saat Rasulullah saw berkhutbah di mimbar, ada Aqra’ bin Habis yang bertanya ‘apakah haji dilakukan setiap tahun?’ pertanyaan ini diulangnya sampai 3x. Hingga oleh Rasulullah saw. dijawab ‘lakukanlah semampumu’
Ketahuilah bahwa haji dan umroh yang dilakukan berulang kali tidak akan bernilai pahala jika masih ada 40 tetangga di samping kanan kirinya yang masih kekurangan, karena itu adalah tanggung jawab kita sebagai sesama muslim.
Faedah, Tanbih & Hikmah Hadits
Berusaha melaksanakan setiap perintah Allah dan Rasul-Nya sesuai kemampuan kita itu maksudnya dengan sekuat tenaga namun tidak memaksakan bahkan menyiksa dan membebani diri sendiri dan orang lain. Dan tidak hanya dari sisi kemampuan fisik saja. tapi juga batin kita haruslah ridha kepada setiap perintah dan ketentuan Allah. Sifat ridha memiliki dua kaki, yakni sabar dan syukur. Sabar saat diberi ujian oleh Allah, dan syukur saat diberi nikmat. Dan keduanya harus dilakukan dengan ikhlas dan kesungguhan (Mujahadah).
Allah Taala berfirman ;
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُم
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu” (QS. At-Taghabun 16)
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah 286)
Cara melihat sejauh mana batasan amaliyah dan diri kita adalah dengan melihat kemampuan diri sendiri dan konsultasi kepada guru. Jangan sampai berlebihan dalam beribadah. Rasulullah saw. pernah menegur sahabat Abdullah bin Umar ra. yang beribadah siang malam, namun mengabaikan istri dan anaknya. Amal ibadah seperti shalat dan puasa itu baik, namun jika berlebihan berarti ada nafsu samar yang menyertainya. Sebaik-baik nya contoh adalah Rasulullah saw., yang seimbang antara ibadah sosial dan amaliyahnya.
Apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang bersifat general atau umum itu artinya ada kelonggaran untuk umat. Jadi kita laksanakan saja sesuai kemampuan kita. tidak usah banyak tanya seperti para umat terdahulu terlalu banyak bertanya dan menyelisihi perintah nabinya.
Seperti kisah tentang Nabi musa dan umatnya, Bani Israel terkenal sebagai umat yang rewel, ketika mendapat perintah dari rasulnya mereka banyak bertanya. Kisah-kisahnya banyak disebutkan dalam Al-Qur’an seperti saat Allah memerintahkan mereka menyembelih sapi. Mereka malah terus bertanya tentang apa detail warna, umur dan jenis sapinya hingga hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.
Saat ini pun banyak tergambar dalam hubungan guru dan murid. Jangan kita menolak perintah guru, karena guru memiliki isyarah terhadap muridnya. Jangan menafsirkan perkataan guru dengan pikirannya sendiri, kemungkinan besar bisa salah tafsir. Setiap permasalahan yang belum jelas dan terdapat keraguan harus dikonsultasikan.
Akhlak saat bertanya, harus santun dan rasional. Bertanya karena benar menginginkan ilmu, bukan untuk mengetes ataupun mendebat
Tiga macam adab seorang murid dalam meminta amalan atau ijazah wirid:
1. Menunggu dan menerima ijazah suatu wirid kapanpun guru memberikan, ini adab yang paling baik dari seorang murid.
2. Murid mengkonsultasikan kondisi atau permasalahannya kepada guru, kemudian guru memberikan suatu amalan dan murid pun mengamalkannya. Ini pun adab yang baik selama ia menerima dan mengamalkan saran dan resep sang guru.
3. Ngeyel minta suatu ijazah wirid kepada guru karena merasa itu yang paling ia dibutuhkan, dan ia merasa pantas dan bisa untuk mengamalkan. Ini adalah adab yang buruk.
Ibaratnya kita konsultasi ke dokter, kita mengutarakan keluhan kita lalu dokter yang akan membuat resep obatnya. Jadi Biarlah guru yang mendiagnosa penyakit kita. Biarlah guru yang memberi obat kepada masing-masing murid sesuai kebutuhannya. Terimalah saran dan resep guru sebagaimana kita menerima saran dan resep dari dokter.
Bayangkan kalau seorang pasien ngeyel kepada dokter tentang penyakitnya, ia mengeluh lantas menyarankan dan mendikte dokter tentang obat-obat yang harusnya ia konsumsi. Tidak mau menerima saran untuk kesembuhannya. Lalu untuk apa dia pergi ke dokter?
Di antara Obat penangkal Corona ijazah dari Maulana Syekh Fadhil Al Jilani hafizhahullah yakni dengan memakan bawang putih yang telah di bakar. Hal ini juga dilakukan oleh Habib Umar bin Hafidz. Selain itu juga jangan ditinggalkan doa-doa dan hizb yang telah diijazahkan.
Karena sebelum turun kepada kita, bala bisa dilawan dengan doa sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. Bahwa bala’ dan doa itu berperang di kerajaan langit sebelum mereka turun ke kerajaan bumi. Apalagi doa yang kita baca adalah doa-doa Rasulullah saw.
Dan para Auliya’ Sholihin yang tentunya mendapat restu dan ridha dari Allah. Tapi perlu di ingat doa kita kepada Allah itu pun bagian dari takdir-Nya. Allah yang menggerakkan kita untuk berdoa.
Pada bulan Sya’ban ini, selain bulan pencatatan amal, malaikat juga mencatat daftar nama yang akan meninggal. Kita harus selalu berdoa agar diberi husnul khatimah. Ingat, Bagi ahlu thoriqah, husnul khotimah tidak hanya mampu mengucap laa ilaaha illaa Allah saat maut menjemput, namun dapat mencicipi ma’rifat kepada Allah sebelum Ajal menjemputnya. Karena barangsiapa yang bisa bermari’fat di dunia, yakinlah ia akan bisa liqo wal musyahadah (berjumpa dan memandang Allah).
RESUME KAJIAN DHUHA KITAB ARBAIN NAWAWI BERSAMA KH. MUHAMMAD DANIAL NAFIS Hafizhahullah
(Via zoom Cloud Meeting 06.35 – 08.25 WIB Selasa 13 Sya’ban 1441 / 7 April 2020)