Pesepak bola PSGC Ciamis Ipan Priyanto (kanan) berusaha menghadang laju pesepak bola Arema Cronus Dendy Santosa (kiri) dalam Turnamen Piala Presiden Grup B di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (9/9). Di akhir babak pertama Arema unggul atas PSGC dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/15.

Malang, Aktual.com – Arema Cronus Indonesia yang diharapkan menjuarai grup B di ajang Piala Presiden, gagal meraih gelar itu, usai bermain imbang 1-1 meladeni PSGC Ciamis dalam laga terakhir babak penyisihan grup di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang, Rabu malam (9/9).

Sriwijaya FC yang lolos babak delapan besar terlebih dahulu, akhirnya menjadi juara grup B dengan mengantongi 6 poin dan Arema sebagai tuan rumah menduduki posisi “runner up” yang mengantongi 5 poin.

Gol semata wayang Arema yang mampu membawa tim itu unggul hingga menjelang laga berakhir itu dilesakkan Samsul Arif pada menit ke-43 melalui titik penalti. Namun, keunggulan yang sudah di depan mata itu harus terkubur jauh-jauh setelah Osah Saha juga mampu menjebol gawang Arema yang dijaga Kurnia Meiga pada menit ke-90.

Pada babak pertama, Arema yang langsung melakukan serangan ke lini pertahanan PSGC Ciamis itu cukup kesulitan untuk menerobos kokohnya pertahanan PSGC, bahkan laga berlangsung alot karena PSGC memberikan perlawanan maksimal untuk meredam kekuatan Arema.

Tak hanya Arema yang mendapatkan banyak peluang emas melalui serangannya, PSGC pun tak kalah sengit memberikan perlawanan dan menciptakan peluang-peluang emas, namun sayang tak satupun peluang itu bisa dikonversi menjadi sebuah gol.

Meski cukup mendominasi jalannya pertandingan, Arema beberapa kali membuat lini pertahanan Singo Edan kalang kabut karena serangan demi serangan PDGC yang terstruktur dan terukur, bahkan menjelang turun minum PSGC kembali mengancam gawang Arema yang dikawal I Kadek Wardhana.

Hingga wasit Najamuddin Aspiran meniup peluit akhir tanda babak pertama berakhir, skor masih tetap 1-0.

Memasuki 45 menit babak kedua, kedua tim tetap saling serang. Sejumlah peluang emas kedua tim pun terus tercipta, namun penjaga gawang PSGC, Irfan maupun Arema yang dikawal I Kadek Wardhana tetap aman.

Pergantian pemain dari kedua kubu juga tak terelakkan untuk menambah daya gedor maupun “darah” baru. Serangan demi serangan yang sama-sama membahayakan juga terus tercipta, namun lagi-lagi gagal membuahkan gol bagi kedua tim.

10 menit menjelang berakhirnya babak kedua, pelatih Arema Joko Susilo memasukkan Kurnia Meiga menggantikan poisisi I Kadek Wardhana di bawah mistar gawang. Namun, belum lama berdiri menjaga gawangnya, Kurnia Meiga harus menebus kesalahannya dengan tendangan penalti untuk PSGC.

Kurnia Meiga yang keluar dari sarangnya berusaha mengamankan bola, namun sayang justru melakukan pelanggaran terhadap pemain PSGC, ganjar Kurniawan di kotak terlarang. Wasit Najamuddin Aspiran pun menunjuk titik putih penalti.

Osah Saha yang dipercaya mengeksekusi penalti dengan sempurna melesakkan bola ke gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga pada menit ke-90. Dan, skor pun berubah menjadi 1-1 pada detik-detik akhir berakhirnya pertandingan.

Kemenangan Arema dan gelar juara grup B yang sudah di depan mata akhirnya melayang dan berhak disandang Sriwijaya FC, meski Arema tetap lolos babak delapan besar Piala Presiden.

Artikel ini ditulis oleh: