Malang, aktual.com – Aremania menolak anggapan bahwa beberapa supporter yang turun ke lapangan pasca pertandingan Arema Vs Persebaya untuk menyerang pemain.
“Aremania turun ke lapangan bukan untuk menyerang pemain tapi memberikan suport pada pemain,” kata salah satu Aremania saksi mata tragedi Kanjuruhan, Vigo Fernando, Minggu, (2/10).
Ia menjelaskan kronologi yang terjadi, bahwa sebenarnya Supporter Arema hendak memberi semangat kepada pemain Arema setelah mengalami kekalahan melawan Persebaya dengan skor 2-3.
“Jadi awal mula turun 2 suporter merangkul pemain. Kemudian dikejar-kejar sama aparat. Akhirnya Aremania lainnya ikut turun dan masuk ke lapangan. Hingga akhirnya terjadi kerusuhan banyak Aremania dipukuli dan ditembak gas air mata,” ujar Vigo.
Ia menuntut keadilan dan mengecam tindakan Aparat yang menembak gas air mata ke arah supporter yang sedang ada di Tribun. Sehingga menyebabkan ratusan orang meninggal akibat menghirup gas air mata.
“Kami minta keadilan buat yang nembak gas air mata yang ke arah tribun. Kami mengecam tindakan itu. Saya melihat sendiri turun ke VIP sudah banyak mayat. Kami menuntut investigasi secepat mungkin dan harus ada yang bertanggungjawab,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain