Jakarta, Aktual.co — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) Farizal Yusra mengkritisi masuknya nama Arif Budiman dalam direksi PT Pertamina (persero). Arif Budiman merupakan seorang profesional manajemen keuangan yang berasal dari McKensey.
Farizal mengaku sejak jauh-jauh hari sudah mengantisipasi keterkaitan Pertamina dengan McKensey, karena lembaga tersebut sudah ‘menelanjangi’ Pertamina. Karena itulah, sosok seperti Arif Budiman dengan mudah masuk dalam jajaran direksi Pertamina di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto.
“Arif Budiman wajar saja lolos fit and proper. Karena dia sudah tahu seluk beluk Pertamina. McKensey yang memberikan pinjaman dana dan mengatur restrukturisasi Pertamina dengan requirement mengetahui segala aspek bisnis Pertamina,” kata Farizal dalam acara diskusi terbuka di Tebet, Jakarta, Minggu (7/12).
Sebagai BUMN, imbuh Farizal, Pertamina sudah sangat-sangat ditelanjangai. Setiap seluk beluknya diketahui persis oleh Mckensey.
“Kami (KSPMI) bersama serikat pekerja Pertamina sudah mewanti-wanti kehadiran sosok yang berasal dari McKensey sejak jauh hari. Sekarang ada nama Arif Budiman, wajar saja lolos karena sudah tahu seluk beluk Pertamina dari hulu sampai hilir,” lanjutnya.
Selain itu, Farizal menambahkan, langkah Menteri BUMN Rini Soemarno yang mendorong Pertamina untuk mendaftarkan diri ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan nonlisted dan menerbitkan obligasi. Hal itu juga dinilai sebagai upaya privatisasi terhadap Pertamina.
Artikel ini ditulis oleh:

















