Jakarta, Aktual.co — Persediaan bahan baku rumput laut untuk industri dinilai masih tinggi oleh kalangan pengusaha rumput laut. Padahal sebelumnya, Kementerian Perinduatrian mengatakan bahwa industri hilir kelautan kekurangan bahan baku rumput laut, akibat dari maraknya penjualan bahan mentah secara legal maupun ilegal.

Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis mengatakan penyerapan rumput laut Indonesia oleh industri nasional masih relatif rendah. Pasalnya, daya beli industri Indonesia untuk bahan baku rumput laut masih rendah jika dibandingkan dengan pembeli dari industri luar negeri, seperti Tiongkok, Filipina, dan Chile.

“Angka ekspornya pasti lebih tinggi karena penyerapan dari industri pengolahan kita masih kecil. Para pelaku lebih suka mengekspor rumput laut kering karena diuar harganya tinggi,” ujar Safari dalam rilis yang diterima Aktual.co, Jumat (16/1).

Lebih lanjut dikatakan Safari, pemerintah seharusnya lebih bijaksana dalam memandang permasalahan tersebut. Selain itu, pemerintah diharapkan mendorong daya saing industri nasional dalam rangka hilirisasi.

“Kita harapkan industri rumput lautnya jalan, ekspornya juga tetap jalan karena peluang masih tinggi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka