Jakarta, Aktual.com – Arogansi yang diduga dilakukan aparat TNI AU dalam melakukan pengamanan sengketa lahan di Sari Rejo, Medan, Sumatera Utara terhadap masyarakat dan awak media, menuai kecaman publik.
Politikus PDIP Ribka Tjiptaning menilai arogansi TNI AU menujukan pendekatan yang dianut masih pola lama Orde Baru.
“Masih pola lama orde baru, pemberangusan pers berulang lagi, ini Jokowi harus membenahi,” kata Ribka, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).
Dikatakan Ribka, sikap tersebut tidak bisa dibiarkan tanpa adanya penegakan hukum kepada para oknum anggota tersebut. Sebab, jika dibiarkan maka akan mengembalikan kekuatan orba yang membenturkan militer dengan sipil.
“Arogansi masih besar, masih akan kembali kekuatan Orba, saya saat reformasi memperjuangan militer. Lebih baik menjaga Ambalat dan NKRI saja,” tandas anggota DPR RI itu.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara warga dan personel TNI AU terjadi di kawasan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Senin (15/8). Bentrokan itu dipicu aksi penyerangan yang dilakukan oknum prajurit TNI AU dari Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, terhadap warga masyarakat yang tengah menggelar aksi unjuk rasa dan blokir jalan.
Aksi unjuk rasa itu sendiri dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat atas langkah TNI AU mematok lahan yang dihuni masyarakat. Akibat bentrokan tersebut, belasan warga menjadi korban. Lima diantaranya (sebelumnya disebutkan empat) bahkan disebut-sebut terkena tembakan peluru karet yang dilepaskan oknum personel TNI AU. Dalam peristiwa itu juga mengakibatkan dua jurnalis luka-luka.
Selain itu, dikutip dari edisimedan.com, diketahui terdapat aksi represif yang dilakukan terhadap dua jamaah di dalam Masjid Al Hasanah, Jalan Teratai, Kelurahan Sarirejo Medan Polonia.
Diduga, oknum anggota TNI AU melakukan pengejaran terhadap pendemo yang dicurigai masuk ke dalam masjid.
Laporan: Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang