Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan bahwa orang-orang yang mengosumsi narkoba sangat memerlukan dukungan psikososial dari keluarga agar bisa pulih dari jerat candu narkoba.

“Hukuman tidak akan pernah cukup untuk membuat mereka sadar. Akan tetapi, yang justru harus kita berikan adalah dukungan psikososial,” kata Devie.

Menurut dia, kecanduan benda adiktif seperti narkoba tidak cukup hanya diberikan sanksi yang kemudian diharapkan mampu membuat efek jera. Mereka perlu effort yang lebih kuat, yaitu effort sosial.

Dalam konteks menyadarkan para penyalahguna narkoba tersebut diperlukan intervensi untuk memulihkan gangguan psikologis, yakni melalui pendekatan psikososial keluarga yang berkaitan dengan interaksi emosi dan motivasi.

“Mereka jangan diberi stigma, tetapi harus dirangkul dan diperhatikan. Dukungan sosial diberikan untuk memastikan mereka tidak lagi tergoda mengonsumsi narkoba,” ujarnya.

Selain Devie, ada juga pengamat sosial Universitas Nasional Nia Elvina yang menyatakan bahwa konsisten juga menjadi kunci utama bagi para pecandu narkoba. Mereka harus yakin dan konsisten dalam bersikap positif agar bisa mengembalikan kepercayaan dari masyarakat.

“Mengembalikan kepercayaan yang pudar itu butuh waktu panjang. Mereka bisa melakukan berbagai hal kebaikan meskipun itu kecil. Konsisten untuk bebas dari jerat narkoba itu wajib,” kata Nia.

Wajah tampan penuh kharisma Jefri sirna dalam sekejap. Sambil tertunduk malu, dia mengaku teramat menyesal karena telah berteman dengan barang lintingan itu.

Artikel ini ditulis oleh: