“Yang saya ingin sampaikan kesalahan saya, kebodohan saya mencoba ganja, buat orang-orang jadikan saya contoh,” kata Jefri di Polres Jakarta Selatan, Rabu.

Nunung pun demikian. Bahkan sambil terisak menangis, dia mencoba meyakinkan kepada masyarakat bahwa dirinya menyesal dan memang sudah lama ingin berhenti dari ketergantungan obat terlarang itu. Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Jika tidak ada, ciptakanlah kesempatan itu.

Indonesia Darurat Narkoba

Tak mengherankan jika kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat pesohor hingga masyarakat biasa membuat Indonesia dalam darurat narkoba menjadi satu-satunya peringatan keras yang saat ini marak digencarkan.

Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan bahwa profil penyalahgunaan narkoba di Indonesia tidak hanya kalangan selebritis, tetapi juga anak-anak dan pekerja produktif.

“Data terkini yang rilis BNN justru profil pengguna narkoba terbesar adalah anak-anak dan pekerja produktif,” ujarnya.

Berdasarkan situs resmi BNN menyebutkan, dalam kurun waktu 1 bulan saja, pada bulan Mei 2019, telah mengamankan 639 kilogram ganja, sekitar 252,4 kilogram sabu-sabu, 73.029 butir pil ekstasi, 10.000 butir happy five, dan 9.900 butir pil PMMA.

Ratusan kilogram barang bukti tersebut didapat dari pengungkapan tujuh kasus yang berasal dari berbagai daerah seperti Cilegon, Berau Kalimantan Timur, Depok, Bekasi, Pekan Baru Riau, Aceh, dan Dumai Riau.

Artikel ini ditulis oleh: