Semarang, Aktual.com – Memasuki arus balik H+5 hari Raya Idul Fitri 1436 H (2015), arus lalu lintas di jalur Pantura, terjadi kemacetan sepanjang 20 kilometer. Tumpukan kendaraan roda empat maupun roda dua terjebak macet sejak dari depan terminal Pekalongan hingga perempatan Wiradesa memasuki arah Comal-Pemalang.
Berdasarkan pantaun aktual.com di lapangan, Selasa (21/7), kemacetan terjadi sejak pagi tadi dikarenakan bertemunya penumpukan kendaraan di perlintasan jalan Gajah Mada dengan jalan Sriwijaya. Akibatnya, arus lalin dari arah selatan saling bertabrakan dengan arus lalin dari arah timur, sehingga menimbulkan kepadatan sampai arah Jenderal Soedirman maupun jalan raya Sepait Pemalang.
Pengendara roda dua pun harus menyisir celah-celah agar terhindar dari kemacetan. Disamping itu, petugas Lalin yang diterjunkan tak mampu mengatasi peningkatan kendaraan dari dua hari sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo mengatakan penumpukan kendaraan di Kota Pekalongan karena ada peningkatan arus mudik pada H+5 lebaran Idul Fitri. Kendati demikian, pihaknya mengaku kesulitan memecah penumpukan kendaraan, selain sudah memaksimalkan petugas dan membuat marka jalan.
“Kita sudah antisipasi agar kemacetan bisa terurai dari sepanjang arah timur Terminal Pekalongan sampai keluar jalan raya Tirto-Sepacar. Alat bantu lalu lintas dan petugas sudah dimaksimalkan,” beber dia.
Menurut dia, penumpukan kendaraan yang melewati Pekalongan dipastikan dari tahun sebelumnya. Namun, setiap tahun pemudik roda dua semakin berkurang. Hal demikian menjadi antisipasi angka kecelakaan di wilayahnya.
Diprediksi, kemacetan mengular sepanjang kiloan meter akan terjadi hingga H+7 lebaran. Dari pantauan di lapangan, arus balik masih didominasi kendaraan roda empat. “Kira-kira nanti seminggu lebaran syawal biasanya kendaraan bermotor roda dua. Ini masih roda empat semua,” beber dia.
Artikel ini ditulis oleh: