Jakarta, Aktual.co — Situasi Geopolitik Indonesia tengah terombang-ambing kekuatan besar asing yang mempengaruhi gerakan sosial. Pengamat Politik Ubedilah Badrun menilai kekuatan dominan tersebut dikuasai oleh Amerika Serikat dalam hal ekonomi dan politik.
“Ini fenomena yang memungkinkan terjadinya pergerakan sosial jadi menurut saya memang posisi Indonesia dalam konteks geopolitik global menjadi objek, belum menjadi subjek politik global dan belum berada di antara peta geopolitik internasioanal. Karena kita belum jadi subjek akhirnya kita terombang-ambing dominasi kekuatan besar yang lebih dominan,” ujar Ubed di Jakarta, Selasa (17/3).
Menurutnya, faktor yang menjadikan terjadinya gerakan sosial ini akibat kekuatan ekonomi China yang memasuki Indonesia. Dan Amerika Serikat menjadikan ini menjadi suatu kompetitor serius.
Di sisi lain juga masih belum jelasnya turunan dari visi misi presiden dalam mengambil kebijakan.
Ubed menyebutkan visi misi tentang nawacita, trisakti dan kemandirian ekonomi berada pada satu jebakan yang sebetulnya menunjukan kelemahan satu rezim. Indonesia ingin membangun ekonomi mandiri tapi banyak yang didominasi oleh Tiongkok, itu artinya bukan membangun kemandirian tetapi mengorbankan slogan kemandirian dengan Tiongkok.
“Jadi ini yang jadi problem. sebetulnya melawan dominasi asing, tapi ini membuka dominasi asing satu ke dominasi asing yang lain. Ini politik ekonomi nampaknya belum adil secara ideologis. Ketidakadilan ideologi itulah yang nantinya menggunakan ekonomi politik seperti sekarang,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:















