Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR Arwani Thomafi mengatakan informasi maupun berita yang berkembang di media sosial bisa menjadi ‘pisau bermata dua’. Termasuk pada momentum Pilkada Serentak 2017 kali ini.
“Kita tidak bisa pungkiri arus informasi dan pemberitaan yang terjadi saat ini, karena sehari bisa sampai 11 juta kicauan perhari di dunia maya dan setiap kicauan di media sosial itu dapat menjadi pisau bermata dua,” katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (18/1).
“Artinya, bisa menjadi positif dengan manfaat yang diterima, dan media sosial bisa juga menjadi medium melakukan fitnah dan propaganda dan itu bisa dilihat dalam perhelatan Pilkada atau Pemilu,” sambung Arwani.
Disampaikan, efek dari penyebaran berita benar maupun hoax sangat dirasakan pada momentum seperti pelaksanaan Pilkada dan Pilpres. Dimana semua pihak baik itu simpatisan, tim sukses dan calon saling bebas menyerang.
“Karena sistem Pemilu kitalah yang dilakukan secara terbuka, dimana dulu dilakukan (tertutup) hanya melalui anggota DPRD saja, sehingga kicauannya hanya terbatas pada ruang lingkup itu saja,” ucapnya.
Wakil Ketua Umum DPP PPP itu menambahkan, dengan adanya media sosial membuka ring publik dalam berargumentasi semakin besar. Semuanya membuncah, dari masukan, kritik, argumentasi, caci-maki, emosi.
(Novrizal Sikumbang)
Artikel ini ditulis oleh: