Ada pula Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) yang menjaring aspirasi masyarakat muslim Indonesia. “KIRA, Gema Sadhana dan GEMIRA dalam aktivitas politiknya selalu menyuarakan pancasila dan kebhinekaan sebagai kerangka berfikir dan bertindak. Salah satunya dalam melawan doktrin terorisme,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi terorisme terjadi Minggu 13 Mei 2018. Tiga gereja di Surabaya diguncang bom dalam waktu yang hampir bersamaan.
Di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom meledak pukul 06.30 WIB, di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, sementara di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno pukul 07.53 WIB.
Kepolisan menyebutkan hingga saat ini korban tewas berjumlah 18 orang. Aksi teroris kembali terjadi di Polrestabes Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018. Bom meledak di pintu masuk uang menyebabkan sejumlah polisi dan warga terluka.
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara