Jakarta, Aktual.com-Pemerintah Turki dan Amerika Serikat dikabarkan telah sepakat untuk memulai perundingan terkait dengan permintaan ekstradisi Fethullah Gulen. Ulama yang dituging oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas rencana kudeta militer yang berhasil digagalkan.

Wakil Presiden AS, Joe Biden baru-baru ini meyakinkan Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim bahwa Washington akan bekerja sama dengan Ankara untuk melakukan ekstradisi tersangka pemimpin kudeta militer, Fethullah Gulen.

Diskusi itu berlangsung melalui sambungan telefon antara Biden dan Yildirim. Pada kesempatan itu, Biden juga menegaskan bahwa Washington akan terus mendukung sekutunya tersebut. Informasi itu bersumber dari kantor perdana menteri.

Sementara itu, sumber anonim juga menyebut bahwa Biden mengatakan keputusan akhir terkait ekstradisi Gulen adalah berada di tangan pengadilan AS. Demikian sebagaimana dilansir MEMO, Jumat (22/7/2016).

Dari sambungan telefon itu, Biden sempat memuji keberanian Pemerintah Turki dalam menghadapi kudeta militer dan sekaligus mengutuk upaya penggulingan pemerintahan Presiden Erdogan pada 15 Juli 2016.

Merespons komentar Biden, Yildirim mengatakan Turki sudah lama memperingatkan pemerintah AS tertang kegiatan berbahaya Fethullah Gulen dan juga organisasi teroris yang dipimpinnya. Karena itu, Ankara meminta kepada Washington agar secepatnya mengekstradisi Gulen.

Tragedi kudeta militer 15 Juli 2016 telah mengakibatkan 256 orang termasuk pasukan keamanan dan warga sipil meninggal dunia di Istanbul dan Ankara serta lebih dari 1.500 orang mengalami luka-luka saat menentang protes kudeta militer.

Artikel ini ditulis oleh: