Sydney, Aktual.com – Pejabat tinggi angkatan laut Amerika Serikat mengatakan, Australia dan negara lain seharusnya mengikuti Amerika Serikat dan melakukan gerakan perairan “kebebasan berlayar” dalam 12 mil laut dari sejumlah pulau sengketa di Laut Tiongkok Selatan.
Wakil Laksamana Joseph Aucoin, komandan Armada Kapal Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, berada di Australia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin pertahanan dan membicarakan tentang peningkatan kekhawatiran atas perluasan militer Beijing di wilayah sengketa itu, kata Perusahaan Penyiaran Australia (ABC).
Tiongkok mendaku sebagian besar wilayah Laut Tiongkok Selatan, tempat perdagangan dunia senilai lebih dari lima triliun dolar Amerika Serikat melintas setiap tahun, dan dipercaya mengandung cadangan minyak melimpah. Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina serta Taiwan juga mendaku wilayah tersebut.
Beijing dibuat marah oleh ronda udara dan lautan Amerika Serikat di dekat sejumlah pulau, yang didaku Tiongkok, termasuk yang dilakukan dua pesawat pengebom strategis B-52 Stratofortress pada November serta sebuah kapal perusak, yang berlayar di jarak 12 mil laut dari pulau Triton, salah satu pulau dalam kepulauan Paracel, pada bulan lalu.
Aucoin mengatakan kepada para wartawan bahwa akan sangatlah berharga jika Australia dan negara lainnya mengirimkan sejumlah kapal perang untuk melakukan operasi serupa di jarak 12 mil laut dari wilayah yang disengketakan.
“Yang ingin kami pastikan adalah bahwa seluruh negara, tidak masalah seberapa besar ukuran maupun kekuatan mereka, dapat meraih kepentingan mereka berdasarkan hukum laut dan tidak terancam oleh beberapa langkah itu,” kata Aucoin seperti dikutip ABC, Senin (22/2).
“Hal itu kembali ke negara masing-masing, namun saya rasa ini berupakan keinginan terbaik kami untuk memastikan bahwa wilayah perairan itu tetap terbuka,” tambahnya.
Ketegangan Tiongkok dengan sejumlah negara tetangganya meningkat sejak Taiwan dan pejabat Amerika Serikat mengatakan pada pekan lalu bahwa Beijing telah menempatkan misil darat ke udara di pulau Woody, yang menjadi bagian dari kepulauan Paracel yang dikuasainya.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada pekan lalu mendesak negara pendaku wilayah tersebut menahan diri dari pembangunan pulau dan melakukan militerisasi di Laut Tiongkok Selatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara