Jakarta, Aktual.com — Harga minyak dunia turun untuk hari keempat berturut-turut pada Jumat (16/10) pagi, karena Amerika Serikat melaporkan peningkatan dalam cadangan minyak mentah yang sudah tinggi, menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 26 sen menjadi ditutup pada 46,38 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, patokan global, turun menjadi menetap di 48,71 dolar AS per barel, turun 44 sen dari penutupan Rabu.
Departemen Energi AS mengejutkan pasar dalam sebuah laporan yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu melonjak 7,6 juta barel selama minggu lalu, hampir tiga kali lebih banyak daripada yang para ahli telah prediksi.
Itu membawa jumlah persediaan menjadi 468,6 juta barel, masih mendekati tingkat tertinggi sepanjang tahun ini setidaknya dalam delapan dekade.
Kenaikan (persediaan) “jelas bearish untuk harga minyak pada umumnya dan bahkan terlebih lagi untuk NYMEX karena kenaikan 1,1 juta barel di Cushing,” kata James Williams di WTRG Economics, mengacu ke pusat penyimpanan terbesar untuk minyak mentah negara itu dan titik penyelesaian harga untuk WTI.
Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan bahwa “beberapa bearish telah diperlemah dengan terus menurunnya angka produksi mingguan.” Produksi minyak mentah turun 76.000 barel menjadi 9,17 juta barel per hari, menghapus kenaikan pekan sebelumnya.
Data persediaan terbaru AS datang di tengah kekhawatiran pasar tentang membanjirnya pasokan dan pelambatan ekonomi global. Harga minyak telah jatuh setiap hari selama pekan ini karena data ekonomi mengecewakan dari Tiongkok dan AS memperkuat kekhawatiran pelambatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan