Washington, Aktual.com – AS takkan ragu untuk menggunakan kekuatan militer terhadap Iran, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (29/11), sambil memperlihatkan senjata yang ia katakan dikirim oleh Teheran ke berbagai asuhannya.

Wakil kementerian itu untuk Iran, Brian Hook, memberi penjelasakan kepada wartawan di satu pangkalan militer di Washington mengenai pengiriman senjata Iran ke kelompok asuhannya dan pengembangan rudal Teheran.

Namun ia mengatakan AS memilih untuk terlibat dengan negeri tersebut “secara diplomatik”, meskipun pilihan militer tersedia di meja.

“Kami telah sangat jelas dengan rejim Iran bahwa kami takkan ragu untuk menggunakan kekuatan militer ketika kepentingan kami terancam. Saya kira mereka mengerti itu. Saya kira mereka mengerti itu dengan sangat jelas,” kata Hook, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (30/11) pagi.

“Saya kira saat ini, meskipun kami pilihan militer tersedia di meja, pilihan kami ialah menggunakan semua alat yang tersedia di bidang diplomatik,” ia menambahkan.

AS telah mengambil sikap yang jauh lebih keras terhadap Iran sejak Presiden Donald Trump memangku jabatan. Trump menarik Washington ke luar kesepakatan nuklir Iran dan kembali menjatuhkan sanksi atas Teheran pada awal November.

Hook “mengungkapkan bukti yang ia katakan mengenai penyebaran rudal”, dan menyoroti bermacam sistem persenjataan yang dikatakan AS dikirim ke berbagai asuhan Iran, terutama kepada gerilyawan Al-Houthi di Yaman.

Ia memperlihatkan sejumlah senjata yang disita di Afghanistan, Yaman, Bahrain dan Arab Saudi, dan menyatakan semua senjata itu “berasal dari Iran”.

Jika Iran didapati telah mengirim sitem persenjataan ke tempat tersebut, itu akan menjadi pelanggaran terhadap resolusi PBB.

“Saat dunia berjuang bagi perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, kami bekerja untuk memutar-balikkan kemajuan yang dibuat oleh Iran dan asuhannya selama beberapa tahun belakangan,” kata Hook.

Banyak senjata yang disebutkan oleh Hook diperoleh oleh Arab Saudi, di tengah kecaman yang meningkat di Washington mengenai dukunan AS buat operasi koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang saudara di Yaman.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan