Jakarta, Aktual.co — Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mencatat telah menambah 252.000 lapangan pekerjaan pada Desember 2014. Selain itu, angka pengangguran di AS menurun dari 5,8 persen pada tahun lalu menjadi 5,6 persen.
Data jumlah orang yang bekerja pada Oktober dan November lalu meningkat signifikan. Selain itu, tingkat pengangguran saat ini di AS tercatat yang terendah sejak tahun 2008.
Namun, kenaikan upah yang lambat serta inflasi rendah memberikan jeda pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.
Seeperti dilansir BBC, pada data Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (9/1), peningkatan pekerjaan tersebut tercatat yang tertinggi dari yang diekspektasikan, dengan pertumbuhan yang paling kuat yaitu pada sektor layanan profesional dan bisnis, konstruksi, kesehatan dan makanan.
Namun, hanya sedikit peningkatan pada bulan Desember untuk pekerja paruh waktu yang ingin menambah jam kerja, dan penghasilan per jamnya rata-rata turun sebesar 5 sen, dari sebelumnya 6 sen pada bulan November.
Penurunan tingkat pengangguran tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah orang yang mencari pekerjaan.Selama 2014, jumlah lapangan pekerjaan rata-rata 246.000 per bulan.
Hal yang berbeda justru dialami oleh perekonomian Zona Euro yang pekan ini mengalami deflasi.Sementara pembuat kebijakan Zona Euro sedang mempertimbangkan untuk memperluas langkah-langkah stimulus mereka seperti pembelian obligasi pemerintah atau quantitative easing (pembelian aset), data pekerjaan AS tersebut semakinmendorong ekspektasi kenaikan suku bunga pada tahun ini.
“Ini mungkin menjadi angka yang cukup bagus untuk The Fed agar tetap berada pada jalurnya dalam menyesuaikan kebijakan, tapi mungkin tidak akan mengubah waktu mereka dari pertengahan tahun ini,” kata Direktur Strategi Pemasaran Kantor Fitzgerald New York, Peter Cecchini.
Harga minyak mentah yang turun dan rendahnya inflasi akan mendorong The Fed untuk menaikan suku bunganya dalam waktu dekat.

Artikel ini ditulis oleh: