Jakarta, Aktual.com — Pengamat Sosial Sarekat Hijau Lim Mei Ming mengatakan, rencana pembangunan Jakarta yang dipimpin oleh Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok hanya menjadikan warganya hanya sebatas objek.

Hal itu terlihat dari kebijakan Ahok yang doyan menggusur warga dari tempat tinggalnya. Seperti Kampung Pulo, Bukit Duri, Kalijodo dan terakhir Pasar Ikan.

“Manusia kan bukan barang yah, yang bisa dipindah-pindahin seenaknya. Mereka punya kehendak. Nah itu harusnya dibicarakan, dialog. Bukan cuma kirim tentara,” ucapnya kepada Aktual.com saat dihubungi, Jakarta, Minggu (10/4).

Mei menilai, dalam dalam proses penggusuran, Pemprov DKI telah meniadakan proses dialogis, dimana pemerintah sama sekali tidak memanusiakan warganya sendiri dari pembangunan. Dan hanya menilai, kalau mereka hanya sekedar membutuhkan suatu tempat tinggal, entah seperti ape bentuknya, itu menjadi perkara lain.

“Pemerintah kayaknya gak mau paham, tidak perlakukan sebagai manusia yang ada kehendak, aspirasi dan cita-cita. Memanusiakan itu kan menghargai nilai-nilai sosial ekonomi yang sudah terbina berabad-abad, sekalipun di antara kekumuhan dan njelimet secara fisik,” kata dia.

Lanjut Mei, mengenai rencana penertiban Pasar Ikan, seharusnya Pemprov DKI bisa memberdayakan masyarakatnya bukan malah menggusur jika memang berniat membangun pasar ekonomi masyarakat kecil.

“Pemprov kreatif dong, berdayakan manusianya, bukan malah diusir. Manusiakan pedagang tradisional. Jadikan inisiatif bersama dalam menata. Bukan cuma naro kupingnya buat developer,” tuturnya.

Pasalnya, jika pemerintah tidak berdialog dengan warga dan hanya mementingkan keperluan pengembang, maka tujuan pembangunan ekonomi kerakyatan hanya jadi rayuan palsu semata.

“Gak ada gunanya Ahok maksa modernisasi kawasan dengan merugikan masyarakat. Justru itu jadi kerugian sosial ekonomi rakyat, dan itu gak tergantikan. Sosial ekonomi seharusnya kan jadi modal pembangunan seharusnya, ekonominya merata, gak cuma segelintir pengembang doang yang nikmatin (pembangunan),” paparnya.

Lebih lanjut, Mei menaruh curiga pada rencana revitalisasi di Luar Batang dan Pasar Ikan yang akan membangun plaza, Ruang Terbuka Hijau dan jalan inspeksi.

“Pembangunannya untuk siapa? Untuk warga? Apa pengembang supaya bisa menarik lebih banyak pembelinya? Ini kan gak pernah Ahok jelasin pembangunan dia itu untuk siapa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby