Ilustrasi Perang Dipenegoro. IST

Jakarta, aktual.com – Tarikh atau Sejarah merupakan salah satu ilmu yang penting dan diminati oleh umat islam. Hal itu terbukti dari banyaknya para sejarawan islam dan karya-karya sejarah yang mereka tulis.

Kata “tarikh” berasal dari bahasa Arab yang berarti “ketentuan waktu” atau “tanggal”. Sedangkan secara istilah tarikh adalah ilmu yang mempelajari dan menggali pristiwa-peristiwa masa lalu dalam kehidupan manusia agar terekam dan tidak terlupakan. Ilmu tarikh ini memiliki makna yang sama dengan ilmu sejarah secara umum. Ilmu tarikh mencakup aspek-aspek seperti sejarah politik, social, ekonomi, budaya, dan agama, serta berkaitan dengan system penanggalan untyk menentukan urutan peristiwa.

Kalender Hijriah menjadi dasar sejarah islam dalam mencatat peristiwa-peristiwanya dan menentukan waktunya. Tanda-tanda ketertarikan bangsa arab terhadap ilmu sejarah sudah tampak sejak zaman jahiliyyah, dan hal ini tampak jelas dalam dua hal yaitu:

  1. Melestarikan silsilah

Bangsa Arab memiliki kegemaran khusus untuk menelusuri silsilah da nasal usul mereka, karena kesukuan yang telah mengakardalam diri mereka. Bangsa Arab berupaya keras untuk melestarikan silsilah suku dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka dari generasi ke generasi agar silsilah mereka tidak tercampur dengan suku lain.

  1. Ayyamul al-‘Arab (perang-perang besar yang terjadi di antara suku-suku Arab)

Ini merujuk pada sejarah suku-suku dan peperangan yang mereka perjuangkan. Ini berfungsi sebagai catatan kejayaan dan tindakan heroic suku, dan tujuannya adalah untuk memperkuat rasa identitas di antara anggota suku.

Dengan datangnya Islam, minat terhadap sejarah mengalami perkembangan baru. Suku bukan lagi prioritas utama dalam proses sejarah, melainkan agama. Dalam kerangka agama, ilmu sejarah berkembang. Keterlibatan umat islam pertama kali berawal dari kebutuhan mereka untuk mengetahui biografi Nabi Muhammad SAW. para ulama  mendedikasikan diri untuk mengumpulkan dan mencatat kisah-kisah kehidupan Nabi SAW. penulis-penulis paling awal tentang subjek ini adalah Urwah bin Zubair bin Awwam dan Abban bin Ustman bin Affan.

Dengan demikian, sejarah islam pada awalnya bertumpu pada biografi Nabi Muhammad SAW, kisah-kisah pertempuran beliau dan para sahabat yang terlibat di dalamnya, serta catatan hijrah kaum muslim pertama ke Habasyah dan kemudian ke Madinah. Mekah dan Madinah merupakan pusat utama pergerakan sejarah ini, dan para sejarawan mengandalkan tradisi lisan, begitu pula dengan para ulama hadis. Oleh karena itu, kitab-kitab tentang pertempuran dan biografi Nabi dianggap sebagai kitab-kitab tertua dalam sejarah Islam.

(Nabilah Azzahra)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain