Melansir rekomendasi PVMBG, zona perkiraan bahaya akibat erupsi Gunung Agung bersifat dinamis. Artinya zona bahaya akan terus diperbarui sewaku-waktu, melihat dampak dari erupsi. Sampai laporan ini diunggah, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) – ACT Bali yang berada dekat dengan Gunung Agung mengatakan, erupsi masih berlangsung.
“Asap kelabu masih tampak membubung meski langit malam sudah terlihat gelap,” kata Nyoman, perwakilan MRI Bali.
Berdasarkan radius zona bahaya yang sudah ditetapkan PVMBG, daerah yang terdampak erupsi Gunung Agung meliputi Dusun Br. Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Br. Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul (Desa Besakih); Dusun Br. Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Br. Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.
Jika erupsi terus berlangsung sejak Selasa malam (21/11), PVMBG pun mengingatkan adanya potensi bahaya lain yang dapat terjadi, yakni hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Dampak dari hujan abu lebat ini pun bisa berubah-ubah bergantung pada arah dan kecepatan angin.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid