Jakarta, Aktual.com — Pedagang kaki lima yang menawarkan masker di pinggir jalan semakin bermunculan di Kota Palangka Raya, seiring semakin pekatnya kabut asap kebakaran akibat lahan dan hutan.
Para pedagang masker dadakan yang memanfaatkan semakin pekatnya kabut asap, semakin menjamur di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Tjilik Riwut, RTA Milono, A Yani, Diponegoro, G Obos, Temanggung Tilung, Yos Sudarso dan Jalan Rajawali.
Salah seorang penjual masker di Jalan Tjilik Riwut, Ardianto (35) mengatakan dirinya mulai menjual masker sejak dua pekan terakhir.
“Sejak dua minggu lalu saya mulai menjual masker. Saat ini kabut asap semakin tebal dan sejak saya jualan langsung ramai pembeli,” katanya, Sabtu (5/9).
Pria yang mengaku selalu menjadi penjual masker dadakan setiap kemarau itu menerangkan, masker yang dijualnya mulai Rp3.000 hingga Rp30.000, tergantung motif, gambar dan bahan yang digunakan.
Senada, Misnah, pedagang yang menjajakan masker di ruas Jalan G Obos juga mengaku barang dagangannya laku keras Sejak sekitar dua pekan lalu ketika kabut asap semakin pekat.
“Masyarakat cenderung membeli masker yang bisa dipakai berkali-kali dibandingkan hanya sekali pakai. Karena menurut mereka jika hanya dipakai sekali setiap hari harus beli, jika yang sebaliknya waktu kotor tinggal di cuci,” ucap Misnah.
Sementara, terkait Indek Standar Polusi Udara (ISPU) akibat kabut asap yang terjadi di Ibu Kota Provinsi berjuluk ‘Bumi Tambun Bungai’ itu, Dinas Kesehatan Kota dalam status tidak sehat.
“Berdasarkan data yang kami peroleh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa hari lalu, status ISPU saat ini pada posisi tidak sehat,” kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Kota, Fransiska.
Warga Palangka Raya diimbau menjaga pola hidup sehat dan banyak minum air putih, makan buah-buahan dan vitamin guna membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Artikel ini ditulis oleh: