Jakarta, Aktual.com – Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tetap menjadi pusat pertumbuhan di kawasan.

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam pertemuan High Level Task-Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) ke-44 di Senggigi, Lombok, pada Minggu lalu.

Edi Prio Pambudi menyampaikan pentingnya semangat kolaborasi dalam menyusun Agenda Pasca 2025 untuk mengembangkan Visi ASEAN 2045.

Dia juga menilai perlu adanya tinjauan kembali terhadap perkembangan ASEAN terutama dalam tiga hal penting: pertumbuhan kawasan melalui pasar yang terhubung dan daya saing baru, transformasi ekonomi digital yang inklusif, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh.

Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN tahun ini mengusulkan adanya Deklarasi ASEAN as an Epicentrum of Growth sebagai deklarasi kunci dalam KTT ASEAN ke-43.

Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menyampaikan perkembangan implementasi dari 16 prioritas ekonomi yang ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2023.

Sebelas prioritas diharapkan akan selesai sebelum KTT ASEAN ke-43 pada awal September 2023 dan sisanya diharapkan rampung akhir tahun ini.

Terkait isu kendaraan listrik, Indonesia juga membahas perluasan kerja sama dengan negara mitra ASEAN seperti China, Jepang, dan Korea dalam mekanisme ASEAN Plus Three (APT).

Kerja sama ini dianggap penting karena negara-negara APT memiliki kekuatan dan kapasitas yang relevan dalam aspek teknologi, inovasi, dan kapasitas produksi kendaraan listrik.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap ASEAN, Indonesia berusaha untuk memastikan ASEAN tetap menjadi kekuatan ekonomi yang penting dan menjadi pusat pertumbuhan di kawasan di masa depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah